Kupi Beungoh
Bekal Iman Menghadapi Zaman Susah - Wahai Pemimpin, Jangan Sampai Tidak Akan Mencium Harumnya Surga
Seperti kata alm. KH. Zainuddin MZ dalam suatu pidatonya, menghadapi zaman susah, penting sekali menjaga iman.
“Seseorang yang dijadikan pemimpin, tapi tidak menjalankannya dengan baik, maka dia tidak akan mencium harumnya surga.” (HR. Imam Bukhari).
Oleh Dr. Teuku Zulkhairi, MA*)
KEMUNCULAN virus Corona dari China tak pelak telah membuat “lumpuh” banyak negara terkemuka di dunia.
Bahkan negara super power seperti Amerika Serikat dan negara-negara kaya di Eropa pun sangat kelimpungan menghadapi wabah mematikan ini.
Bersamaan dengan situasi dunia ini, masyarakat Indonesia juga dihadapkan pada situasi yang serba susah akibat wabah ini.
Bahkan, sejumlah pejabat negara beberapa waktu lalu sudah mulai berbicara tentang potensi krisis pangan yang mungkin akan melanda.
Pada saat yang sama, sejumlah analis juga mengungkapkan potensi krisis ekonomi akibat virus yang disingkat Covid-19 ini bisa lebih parah dari krisis ekonomi tahun 1998.
Tentu kita berdo’a kepada Allah Swt dan berharap sangat semoga para pemangku kebijakan di negara kita dapat memformulasikan kebijakan yang dapat mencegah krisis yang lebih parah sehingga “perahu” besar bernama Indonesia ini dapat berlayar dengan selamat ke “tepian pantai”.
Siapapun kita dituntut untuk siap-siap menghadapi situasi ini.
Baik kita sebagai pemimpin atau bagian dari elemen kekuasaan, elemen intelektual dan alim ulama, hartawan (konglomerat), maupun sebagai rakyat biasa.
Sebab, tanpa bekal kita tidak akan dapat melakukan perjalanan.
Tanpa bekal iman, kita akan kesulitan untuk sukses melewati fase zaman susah.
Pada faktanya, kesulitan hidup tidak jarang membuat seseorang menempuh segala cara untuk tetap bertahan.
Dan dari sinilah kemudian menjadi awal dari munculnya kerusakan-kerusakan yang akan merugikan dunia dan akhirat kita, apabila kita tidak ada bekal iman yang kuat.
Sesungguhnya, dalam situasi dan kondisi apapun, iman akan tetap menjadi bekal penting, laksana intan mutiara yang paling berharga.