Kasus Corona di Vietnam Nol Kematian, Reaksi Berlebihan Ternyata Jadi Kunci Sukses

Dengan jumlah penduduk mencapai 97 juta dan posisi geografis yang berdeatan dengan China, bagaimana bisa Vietnam berhasil menangani corona?

Editor: Amirullah
AFP via Tribunnews
Vietnam sudah laporkan nol kasus baru virus corona. 

SERAMBINEWS.COM - Vietnam menjadi negara yang terbilang sukses menangani corona dengan cara tak biasa.

Reaksi berlebihan yang ditunjukkan Vietnam di awal munculnya Covid-19 justru menjadi kunci kesuksesan mereka menangani wabah ini.

Dengan jumlah penduduk mencapai 97 juta dan posisi geografis yang berdeatan dengan China, bagaimana bisa Vietnam berhasil menangani corona?

Negara ini mulai mencatatkan nol kematian alias tidak ada lagi kasus kematian karena Covid-19 selama sebulan terakhir.

Kebijakan lockdown yang diterapkan selama beberapa bulan juga mulai dilonggarkan.

 Dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, para ahli mengatakan bahwa tidak seperti negara lain yang mengalami infeksi dan kematian dalam skala besar, Vietnam telah bertindak sejak dini.

Meskipun hemat biaya, pendekatan yang intensif memiliki kekurangan, dan para ahli mengatakan mungkin telah terlambat bagi sebagian besar negara lain untuk belajar dari keberhasilan negara tersebut.

Tak Ragu Lakukan Tindakan Ekstrem

Dr Todd Pollad dari Harvard's Partnership for Health Advancemnet di Hanoi mengatakan, dalam menghadapi virus yang saat ini terjadi, memang lebih baik bereaksi secara berlebihan.

"Ketika berurusan dengan novel-novel (virus) semacam ini yang berpotensi menimbulkan patogen berbahaya, lebih baik bereaksi berlebihan," kata dia seperti dilansir dari BBC, 15 Mei 2020.

Menyadari sistem medis akan kewalahan oleh penyebaran virus yang ringan, Vietnam memilih pencegahan dini dalam skala besar.

Pada awal tahun ini, sebelum ada kasus terkonfirmasi, pemerintah Vietnam telah memulai tindakan untuk mempersiapkan pneunomia jenis baru yang misterius ini, di mana saat itu telah membunuh dua orang di Wuhan.

Saat kasus virus pertama dikonfirmasi pada 23 Januari 2020, yaitu seorang pria yang telah melakukan perjalanan dari Wuhan, negara ini tengah mereaksikan rencana darurat.

"Itu sangat cepat bertindak dengan cara yang tampaknya cukup ekstrem pada saat itu tetapi kemudian terbukti agak masuk akal," kata Prof Guy Thwaites, direktur Unit Penelitian Klinis Universitas Oxford (OUCRU) di Kota Ho Chi Minh, yang bekerja dengan pemerintah dalam program penyakit menular.

Vietnam memberlakukan langkah-langkah cepat, di saat negara-negara lain akan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk melakukan pembatasan perjalanan.

Vietnam juga memantau dengan cermat dan akhirnya menutup perbatasan dengan China dan meningkatkan pemeriksaan kesehatan di perbatasan dan tempat rentan lainnya.

Sekolah pun telah tutup pada akhir Januari hingga pertengahan Mei. Operasi pelacakan kontak yang luas tengah berlangsung.

"Ini adalah negara yang telah menangani banyak wabah di masa lalu," ujar kata Prof Thwaites, dari SARS (2003) hingga flu burung (2010) dan wabah besar campak dan demam berdarah.

Pemerintah dan populasi sangat terbiasa menangani penyakit menular dan mungkin lebih menghormatinya dibandingkan negara -negara yang lebih kaya. Vietnam tahu bagaimana menanggapi hal-hal tersebut.

Pada pertengahan Maret, Vietnam mengirim semua orang yang memasuki negaranya dan siapa pun di dalam negara tersebut yang melakukan kontak dengan kasus yang dikonfirmasi ke pusat karantina selama 14 hari.

Sebagian besar biaya ditanggung pemerintah, meskipun akomodasi tidak selalu mewah tapi membuat orang yang berpotensi terinfeksi menjauh dari masyarakat umum.

Untuk kali pertama, Vietnam mengumumkan nol kasus baru sejak 6 Maret 2020.

Pertama kali, Vietnam mengumumkan kasus corona di negaranya tepat saat perayaan Tahun Baru Imlek 23 Januari 2020 silam.

Dengan diumumkannya nol kasus baru, jumlah pasien corona di Vietnam bertahan di angka 240 berdasarkan data per 5 April 2020.

Apa yang dilakukan pemerintah Vietnam untuk menekan angka Covid-19?

Sebenarnya, langkah yang diambil Vietnam untuk meminimalisir corona di negaranya beberapa sudah dilakukan oleh Indonesia.

Salah satu hal yang paling penting adalah dilakukannya physical distancing oleh para penduduknya.

Vietnam sendiri mulai menerapkan kebijakan physical distancing sejak 1 April 2020, dikutip TribunMataram.com dari Vietnam Insider.

Pembatasan jarak fisik ini akan diberlakukan di Vietnam hingga Akhir April 2020.

Dikutip dari Kompas.com, jarak fisik yang diterapkan di Vietnam bukan berarti membatasi produksi, perdagangan, dan layanan penting.

Namun, meminta masyarakat untuk tinggal di rumah dan hanya pergi jika ada keperluan mendesak.

Keperluan itu seperti membeli makanan, obat-obatan, bekerja di pabrik, atau fasilitas produksi yang menghasilkan barang-barang penting untuk kasus darurat.

Selain itu, orang harus menjaga jarak fisik yang aman minimal 2 meter dan tidak berkumpul dalam kelompok lebih dari 2 orang di tempat umum.

Perwakilan WHO di Vietnam Dr. Kidong Park menghubungkan keberhasilan Vietnam mencegah penyebaran virus corona dengan langkah proaktif dan konsistensi pemerintah.

Petugas kesehatan Vietnam membuat protokol untuk menilai infeksi dan tingkat keparahan:

Dokter diharuskan mengobati gejalanya, seperti demam

Pasien menjalani diet ketat dan bergizi

Memonitor tingkat saturasi oksigen dalam darah pasien

Satu hal lagi, Vietnam juga membatasi adanya kegiatan ekspor-impor satwa liar yang menjadi komoditinya.

Mereka percaya, hewan liar merupakan carrier virus corona seperti layaknya virus SARS dan MERS.

Apalagi, Vietnam menjadi negara pusat jual beli dan konsumsi satwa liarnya.

Pada 28 Januari 2020, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc memerintahkan larangan impor hewan liar ke Vietnam.

Selain itu, Departemen Perlindungan Hutan sementara waktu melarang pengangkutan hewan liar di luar wilayah provinsi atau keluar dari Vietnam. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Siswi SMP Diduga Dihamili Guru, Kasusnya Terungkap dari Pesan WhatsApp

VIRAL Pasutri Bagi-bagi Nasi Bungkus di Jalanan, Ternyata Berisi Uang Jutaan

Tanggapi Hubungannya dengan Laurens sang Ayah Angkat, Syahrini Hanya Istigfar dan Anggap Hoax

Siswi SMP Dihamili Gurunya Sendiri, Terbongkar dari Pesan WA, Istri Desak Lapor ke Polisi

Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Reaksi Berlebihan Justru Jadi Kunci Sukses Vietnam Tangani Corona hingga Kini Nol Kematian

Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved