Mengejutkan, Ternyata China Sengaja Hancurkan Sampel Covid-19 Ketika Awal Pandemi

Liu Dengfeng menyampaikan, pemerintah China sudah mengeluarkan perintah pada 3 Januari untuk membuang sampel Covid-19 di fasilitas tertentu

Editor: Amirullah
AFP/HECTOR RETAMAL
Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan. (AFP/HECTOR RETAMAL) 

SERAMBINEWS.COM - Hal mengejutkan, China mengaku sudah menghancurkan beberapa sampel virus corona saat awal kemunculan pandemi ini.

Walaupun begitu, China menampik tuduhan Amerika Serikat ( AS) jika hal tersebut dilakukan untuk menutup-nutupi.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Liu Dengfeng seorang pengawas di divisi sains dan pendidikan Komisi Kesehatan Nasional China, dalam konferensi pers pada Jumat (15/5/2020) di Beijing.

Liu Dengfeng menyampaikan, pemerintah China sudah mengeluarkan perintah pada 3 Januari untuk membuang sampel Covid-19 di fasilitas tertentu yang tidak memenuhi persyaratan.

Hal ini dikarenakan penyakit ini menular dan sampelnya dibuang untuk "mencegah risiko terhadap keamanan biologis laboratorium, dan mencegah bencana sekunder yang disebabkan oleh patogen tak dikenal".

Dilansir Tribunnewswiki dari Newsweek Jumat (15/5/2020), Liu menjelaskan,keputusan tersebut diambil usai SARS-CoV-2, digolongan sebagai Kelas II menurut penelitian dan rekomendasi para ahli.

Liu juga mengungkapkan jika hal tersebut mengharuskan "persyaratan yang jelas tentang pengumpulan, transportasi, penggunaan eksperimen, dan penghancuran patogen" guna menghindari kemungkinan kecelakaan atau kebocoran.

Menurut Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sejak bulan lalu, perintah pada 3 Januari itu adalah upaya untuk menutupi tingkat penyebarannya.

Dia menuding negara yang dipimpin Xi Jinping tersebut menyensor penelitian mengenai Covid-19, dan berusaha memengaruhi upaya internasional untuk menangani penyakit itu.

()

Sebuah ilustrasi satire muncul di sebuah surat kabar di Denmark yang mengubah lima bintang bendera China dengan virus corona (Ida Marie Odgaard/Ritzau Scanpix via https://www.thelocal.dk/)

"Partai Komunis China berusaha membatasi informasi tentang virus ini, tentang dari mana virus itu muncul, bagaimana mulainya, bagaimana menular antarmanusia, tentu saja melibatkan WHO untuk memperdalam alur cerita itu," kata Pompeo.

Liu langsung membela China, dengan menyebut jika UU kesehatan masyarakat China dengan jelas menetapkan bahwa lembaga yang tidak memenuhi persyaratan untuk menangani sampel semacam itu, harus memberikannya ke tempat penyimpanan yang memenuhi syarat untuk disimpan atau dihancurkan.

Dalam sebuah konferensi pers tersebut, Liu juga menerangkan jika pernyataan yang disebarkan pejabat AS murbi di luar konteks dan membuat bingung banyak orang.

"Pernyataan yang disebar oleh para pejabat AS ini murni di luar konteks dan sengaja membingungkan banyak orang," ujar Liu .

Badan Intelijen Pertahanan merevisi penilaiannya mengenai asal-usul pandemi virus corona pada 27 Maret, dengan memasukan kemungkinan bahwa hal tersebut dapat dimulai dari kecelakaan lab di Institut Virologi Wuhan, di samping teori awal yang berkembang bahwa virus bermula dari hewan.

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved