Banjir di Aceh Utara

Banjir Terparah di Kecamatan Matangkuli, Ini 12 Desa Terendam, Dampak Meluapnya Air Krueng Keureuto

Selain ketinggian air yang mencapai 70 centimeter, jumlah desa yang terendam juga terbanyak di Kecamatan Matangkuli.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
Dokumen Polsek Matangkuli             
Banjir luapan dari Krueng Keureuto merendam belasan desa di Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, Minggu (17/5/2020). 

Selain ketinggian air yang mencapai 70 centimeter, jumlah desa yang terendam juga terbanyak di Kecamatan Matangkuli.

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Dari tiga kecamatan yang sudah terendam banjir di Aceh Utara pada Minggu (17/5/2020) malam, Kecamatan Matangkuli menjadi lokasi terparah terendam banjir.

Banjir ini sebagai dampak meluapnya air sungai Krueng Keureuto, Aceh Utara.  

Selain ketinggian air yang mencapai 70 centimeter, jumlah desa yang terendam juga terbanyak di Kecamatan Matangkuli. 

Adapun 12 desa yang terendam banjir ini adalah Gampong Teungoh Seuleumak, Alue Entok, Tanjong Tgk Kari, Tumpok Barat, Desa Meuria, Desa Hagu.

Kemudian Desa Alue Tho, Ceubrek Pirak, Lawang, Meunye Pirak, Gampong Siren dan Tanjong Haji Muda.

Kapolres Aceh Utara AKBP Tri Hadiyanto melalui Kapolsek Matangkuli Iptu Asriadi, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Minggu (17/5/2020).

Satpol PP dan WH Pidie Amankan 6 Anak di Bawah Umur, Diduga Mengemis, Dinsos Kirim ke Daerah Asal

“Sore tadi gampong-gampong sepanjang daerah aliran Krueng Keureuto dalam Kecamatan Matangkuli telah terendam oleh air akibat meluapnya air,” kata Kapolsek Matangkuli. 

Kapolsek menyebutkan ketinggian air rata-rata setinggi 50 sampai 70 sentimeter. 

Oleh karena itu, warga sudah mulai mengevakuasi barang-barang termasuk sepeda motor (Sepmor) dan mobil  ke tempat yang lebih tinggi.

“Untuk kondisi warga saat sekarang ini masih bertahan di rumah masing-masing, ada beberapa ruas jalan yang menghubungkan antar gampong, juga sudah tidak bisa dilewati dengan sepmor dan mobil,” kata Kapolsek Matangkuli.

Kapolsek meyebutkan ketinggian air sudah mencapai setinggi paha orang dewasa.

Seorang Dokter Sedang Hamil Meninggal, Direktur Rumah Sakit Dipecat, Ini Penyebabnya

“Hingga saat ini kami sedang berkoordinasi dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara,” katanya.

Selain itu, kata Kapolsek juga sedang mengatur langkah-langkah lebih lanjut apabila situasi semakin parah. 

Namun, sampai sekarang ini warga belum ada yang mengungsi atau mendirikan dapur umum. 

Di Kecamatan Langkahan

Sementara itu, sebelumnya diberitakan sebagian badan jalan gampong  dan kebun masyarakat di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, mulai terendam banjir, Minggu (17/5/2020) malam.

Banjir ini disebabkan meluapnya air terusan Krueng (sungai) Arakundo setelah hujan.

BREAKING NEWS - Air Terusan Krueng Arakundo Meluap, Sejumlah Desa di Aceh Utara Mulai Banjir

Hingga kini sudah dua gampong yang terkena dampak meluapnya air sungai Krueng Arakundo, yaitu Gampong Lebok Pusaka dan Gampong Buket Linteung, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.

Kapolres Aceh Utara AKBP Tri Hadiyanto melalui Kapolsek Langkahan Iptu Samsul Bahri, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Minggu (17/5/2020) malam. 

“Ketinggian air sungai yang meluap ke badan jalan dan perkebunan masyarakat sekitar 30 sampai 50 sentimeter,” kata Kapolsek Langkahan Iptu Samsul Bahri.  

Kapolsek mengatakan saat ini kondisi masih bisa didilewati dengan kendaraan sepeda motor maupun mobil.

Namun demikian masyarakat setempat tetap waspada sewaktu-waktu situasi berubah dan siap mengungsi ke tempat yang sudah dipersiapkan.

“Masyarakat masih tetap bertahan di rumah masing-masing, belum ada yang mengungsi,” pungkas Kapolsek Langkahan.

Sementara itu di Desa Rayeuk Kuta, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara juga mulai terendam banjir.

Bahkan air sudah merendam jalan yang menghubungkan Rayeuk Kuta dengan Parang Sikureung, Kecamatan Matangkuli Aceh Utara.

“Tadi ketinggian air sudah mencapai 80 sentimeter di badan jalan.

Namun, sekarang sudah surut, tapi sekitar 50 sentimeter, sehingga sangat sulit dilintasi,” ujar Warga Desa Rayeuk Kuta Jalaluddin kepada Serambinews.com, Minggu (17/5/2020). (*)

 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved