Luar Negeri
Seorang Dokter Sedang Hamil Meninggal, Direktur Rumah Sakit Dipecat, Ini Penyebabnya
Seorang dokter wanita di sebuah rumah sakit Aljazair yang sedang hamil dan positif Covid-19 meninggal dunia.
SERAMBINEWS.COM, ALJIR - Seorang dokter wanita di sebuah rumah sakit Aljazair yang sedang hamil dan positif Covid-19 meninggal dunia.
Dia yang sempat mengajukan cuti hamil ditolak oleh pihak rumah sakit.
Insiden itu langsung memicu keributan dan pemecatan seorang direktur rumah sakit pada Minggu (17/5/2020).
Menteri Kesehatan Aljazair, Abderrahman Benbouzid memecat direktur rumah sakit Ras El Oued di Aljazair Timur.
Kebijakan tegas itu diambil, setelah dokter itu, Wafa Boudissa menyerah pada COVID-19, sumber yang dekat dengan kasus itu mengatakan kepada AFP.
Dokter berusia 28 tahun itu hamil delapan bulan dan bekerja di unit bedah IC rumah sakit ketika dia meninggal dunia pada Jumat (15/5/2020).
Dia telah meminta kepala rumah sakit, yang tidak disebutkan namanya, untuk cuti hamil, tetapi ditolak.
Kolega korban telah mendukung permintaannya dan menandatangani petisi solidaritas, kata salah satu dari mereka.
Benbouzid pada Sabtu (16/5/2020) memerintahkan penyelidikan atas kematian Boudissa.
• Arab Saudi Catat Korban Harian 2.307 Orang, Terbanyak di Jeddah, Satu Keluarga Dokter Positif Corona
• Saskia Hadisti Umri, Mahasiswi Kedokteran Unimal yang Hafiz 30 Juz
• Pasien Sesalkan Etitut Oknum Dokter RSUD Aceh Singkil, Direktur: Kita Akan Ambil Sikap
Dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, menugaskan Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan untuk memimpin penyelidikan.
Sumber yang dekat dengan kasus itu mengatakan siapapun yang ditemukan bertanggung jawab langsung atas kematiannya dapat diadili karena kelalaian, sehingga orang lain meninggal dunia, bahkan disebut seperti pembunuhan.
Televisi pemerintah menyiarkan rekaman yang menunjukkan Benbouzid mengunjungi rumah sakit dan keluarga Boudissa pulang.
Dalam rekaman itu, Benbouzid mengatakan tidak bisa memahami mengapa seorang wanita hamil dipaksa untuk bekerja.
Sedangkan rekan kerja Boudissa mengecam mereka yang berada di belakang kematiannya.
Sebuah keputusan presiden yang dikeluarkan pada awal pandemi virus Corona telah menyatakan wanita hamil dan mereka yang membesarkan anak-anak diizinkan untuk mengambil cuti luar biasa dari pekerjaan.
Menurut angka yang dinyatakan secara resmi, Aljazair telah mendaftarkan 6.821 kasus virus Corona,, termasuk 542 kematian, sejak Februari 2020.(*)