Luar Negeri

Iran Hadapi Fase Baru Covid-19, Klaim Tertinggi Ketiga Global Pemulihan Korban Virus Corona

Pemerintah Iran, Senin (18/5) mengatakan sedang memasuki fase baru dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona.

Editor: M Nur Pakar
AFP/ATTA KENARE
Seorang wanita duduk sambil membaca Al-Quran untuk memperingati Lailatul Qadar di Teheran, Iran pada 13 Mei 2020. 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Pemerintah Iran, Senin (18/5) mengatakan sedang memasuki fase baru dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona.

Republik Islam Iran merupakan pembawa wabah paling mematikan di Timur Tengah.

"Laporan menunjukkan kami telah melewati fase kontrol dan sekarang berada dalam fase menghakhiri penyebaran COVID-19, " kara juru bicara pemerintah, Ali Rabiei pada konferensi pers yang disiarkan televisi.

Ketika Rabiei memberikan penilaian optimis dalam perjuangan tiga bulan melawan penyakit itu, kementerian kesehatan mengumumkan hampir 2.300 infeksi baru, jumlah resmi satu hari tertinggi sejak 5 April 2020.

Rabiei membela keputusan pemerintah Iran untuk membuka kembali bisnis dalam beberapa pekan terakhir ini.

"Kita memiliki lebih sedikit kematian, menjaga kehidupan sehari-hari orang bergerak dan tidak melumpuhkan ekonomi bahkan ketika virus Corona ada," katanya.

Iran, katanya, sekarang memiliki 280 kabupaten dengan warna "putih" - level terendah pada skala risiko kode-negara dari 434 wilayah.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Kianoush Jahanpour, Senin (18/5/2020) mengatakan 2.294 infeksi baru dikonfirmasi dalam 24 jam terakhir, sehingga totalnya menjadi 122.492 orang.

Dilansir AFP, Senin (18/5/2020), Jahanpour menambahkan bahwa 1.760 kasus baru adalah pasien rawat jalan dan orang-orang yang telah berhubungan dekat dengan mereka yang terinfeksi.

Lebih dari 95.600 dari mereka yang dirawat di rumah sakit dengan virus telah pulih dan dipulangkan.

Rabiei mengkalim menempatkan Iran di tempat global ketiga dalam pemulihan setelah Cina dan Swiss dengan "tingkat pemulihan hampir 94 persen.

Ketakutan Terhadap Virus Corona Meluas, Arab Saudi Siapkan Tim Khusus

Cerita Zikra, Perawat Asal Aceh Bekerja di Saudi Arabia Bertahan di Tengah Corona

Iran Latihan Militer di Laut, Rudal Hantam Kapal Sendiri, 19 Orang Tewas

Kementerian kesehatan meningkatkan jumlah kematian akibat virus menjadi 7.057 orang, dengan 69 kematian pada hari sebelumnya.

Para ahli di dalam dan luar negeri telah menyuarakan skeptis tentang angka resmi Iran dengan mengatakan jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi.

Jahanpour mengatakan situasi menjadi kritis di provinsi Lorestan, Khorasan Utara, Kerman, Sistan dan Baluchistan, dan Kermanshah.

Khuzestan, yang masih dalam kategori "merah" berisiko tinggi, menyumbang sekitar seperempat dari kasus baru yang terdeteksi dalam 24 jam terakhir, tambahnya.

Provinsi baratdaya telah menjadi hotspot baru virus Corona Iran.

Dan menjadi satu-satunya wilayah di mana pihak berwenang telah menerapkan kembali penutupan bisnis setelah relaksasi di seluruh negara pada April 2020.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved