Luar Negeri
22 Orang Tewas Akibat Topan Amphan Terjang Sebagian Banglsdesh dan India,
Sebanyak 22 orang tewas ketika Topan Amphan menerjang sebagian Bangladesh dan timur India.
Amphan merupakan "topan super" yang menerjang Teluk Bengal sejak 1999, dan bisa melepaskan angin dengan kekuatan 185 km per jam.
Topan itu membawa gelombang badai, dinding air laut yang sering dianggap menjadi pembunuh dalam cuaca buruk, yang meraung ke daratan.
Anwar Hossain Howlader, pejabat Distrik Khulna menerangkan, ombak setinggi tiga meter melindungi tanggul pelindung desa meski warga bekerja keras semalaman. "Gelombang itu menyebabkan kerusakan masif.
Pohon terangkat dari tanah, tanggul jebol dan menggenangi desa. Sawah dan peternakan ikan hancur," paparnya.
Di Desa Purba Durgabati, Distrik Satkhira, ratusan warga desa berjaga mencoba menambal kerusakan tanggul yang melindungi dari Sungai Kholpetua.
Namun gelombang yang ditimbulkan menyapu dua km tanggul, menggenangi 600 rumah dan menyapu bersih peternakan udang dan kepiting.
"Rumah saya terendam. Tambak udang saya sudah musnah. Saya tak tahu bagaimana akan bertahan hidup," kata warga setempat, Omar Faruq.
Virus yang memperumit
Kali terakhir topan super itu muncul adalah pada 1999, menyebabkan 10.000 korban tewas di Negara Bagian Odisha, delapan tahun setelah badai membunuh 139.000 di Bangladesh.
Hantaman badai sekarang lebih rumir karena dunia tengah dilanda virus corona.
Jadi, pemerintah menyatakan mereka menambah penampungan.
Penambahan tempat pengungsian dilakukan untuk menghindari kerumunan, di mana pengungsi juga diwajibkan untuk mengenakan masker.
Namun banyak yang bergeming.
Seperti Sulata Munda, warga yang tinggal di dekat Sundarbans.
Dia menegaskan tidak akan ke penampungan.