Teater

Soel dari Usi Dayah, Orang Aceh Pertama Raih Gelar Doktor Teater

Saat pandemi Covid-19 melanda negeri ini, Soel memanfaatkannya untuk meningkatkan produktifitas karya.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Taufik Hidayat
hand over dokumen pribadi
Dr Sulaiman Juned SSn MSn 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Produktif berkarya, dengan menulis puisi, esai, naskah drama, menyutradarai pertunjukan, menjadi aktor, nara sumber seminar dan diskusi, serta menjalankan tugas negara  sebagai dosen di Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Sumatera Barat. Begitulah keseharian Dr Sulaiman Juned SSn MSn.

Dia  adalah orang Aceh pertama yang meraih gelar doktor dalam bidang teater, di Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta-Jawa Tengah pada 2016, dengan pradiket cumlaude.

Prediket serupa diraihnya saat menyelesaikan S1 di ISI Padang Panjang dan S2 di ISI Surakarta.

Sulaiman Juned, yang akrab disapa Soel, menyelesaikan studi S-1 di jurusan seni teater STSI Padangpanjang (2002). 

Menyelesaikan Prodi Penciptaan Seni Teater (S2), Program Pascasarjana di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Jawa Tengah juga dengan yudisium Cumlaude (2007).

Saat pandemi Covid-19 membekap negeri ini, Soel memanfaatkannya untuk meningkatkan produktifitas karya.

"Alhamdulillah menjadi lebih total dalam menulis puisi, cerpen dan esai serta buku tentang teater juga buku Teknik Baca Puisi sedang proses cetak," ujarnya.

Ia juga sedang merampungkan antologi puisi berjudul "TA'EN"  berisi 70 puisi tentang wabah Covid juga bencana lainnya. Serta menggelar baca puisi online. 

"Bekerja dari rumah, mengajar online sekaligus mengelola Jurusan Seni Teater ISI Padangpanjang.  Proses belajar mengajar dari rumah sembari berkarya. Begitu rutinitas saya serinen," katanya. "Serinen" dalam bahasa Gayo bermakna saudara.

Lahir di Gampong (desa) kecil Usi Dayah Kecamatan Mutiara Kabipaten Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam, 12 Mei 1965.

Menetap di Padangpanjang, menekuni  pekerjaan sebagai seniman, dosen dan menjabat Ketua Jurusan Seni Teater di ISI Padangpanjang Sumatera Barat.

Soel juga dosen ahli di FKIP/Bahasa dan Sastra Indonesia Daerah di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, guru teater di SMA Negeri 1 Sawahlunto Sumatera Barat, guru  teater di SMA Negeri 1 Padangpanjang Sumatera Barat, Guru Kesenian serta Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA Sore Padangpanjang.

Juga menjadi dosen luar biasa di Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Padang, Sumatera Barat. Dosen Luar Biasa di Jurusan KPI dan BKI STAI-IB Padangpanjang, Sumatera Barat. 

Soel  mahir berbahasa Gayo.  Ia menjalani pendidikan dasar dan sekolah menengah pertama di Aceh Tengah, yakni Sekolah Dasar (SDN) Biespenantanan, Takengon, Aceh Tengah (1979), SMP Negeri 3 Takengon, Aceh Tengah (1982). Tapi saat SMA, melanjutkan ke  SMA Negeri 431 Beureunuen, Kabupaten Pidie, Aceh (1985), tahun 1985-1995.

Ia juga pernah kuliah di FKIP/PBSI Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh, tapi tidak tamat.

Bakat menulis mulai mencuat kuat saat di sekolah menengah pada 80-an. Ia mulai menulis puisi. Bakat seni itu terus berkembang seiring perjalanan waktu.

Puisi-puisinya diterbitkan dalam banyak buku dan publikasi sastra dalam dan luar negeri. Mengikuti banyak forum sastra di kampung dan luar kampus. 

Di bidang teater, Soel  sudah memainkan 250 judul naskah lakon baik naskah luar negeri maupun dalam negeri, ia berperan jadi aktor menjadi tokoh yang tanpa dialog sampai menjadi tokoh utama.

Juga sudah menyutradarai 152 judul naskah lakon baik dari karya penulis dunia-nasional-daerah. 

"Tapi saat ini saya hanya  mau menyutradarai naskah lakon yang saya tulis sendiri  atau naskah lakon yang diproduksi oleh rekan-rekan di komunitas Kuflet," ujarnya. Komunitas Kuflet ia dirikan di Padangpanjang.

Kini, lelaki ini juga menjabat Kepala Hubungan Masyarakat (HUMAS) Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang (2010-2015), Sekretaris Panitia Pendirian Kampus Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh (2012), dan Ketua Pelaksana Pendirian kampus Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh (2013). 

Ia juga Ketua Peneliti Opera Batak Sisingamangaraja XII. Penulis Naskah  Opera Batak ”Ugamo Malim”; Horja Balon Na Parpudi. Sebagai tokoh Raja Bius dalam naskah Ugamo Malim.   

Karya Soel dalam bentuk puisi, cerpen, esai, drama, reportase budaya, artikel, kolom dimuat di media seperti; Santunan, Serambi Indonesia, Kiprah, Aceh Post, Peristiwa, Kalam, Ceurana, Warta Unsyiah, Ar-Raniry Post, Aceh Ekspres, Aceh Kitia, Rakyat Aceh, Investigasi, Sipil (ACEH).

Pernah dimuat di Analisa, Dunia Wanita, Waspada (MEDAN), Singgalang, Haluan, Mimbar Minang, Padang Ekspres, Postmetro, Majalah Saga, Laga-laga, Jurnal Palanta, Jurnal Ekspresi Seni, Pituluik, Koran Digital.com, Koran Digital Antara.com (SUMATERA BARAT).

Juga di Riau Post, Metroexpres (RIAU). Indefendent (JAMBI). Lampung Post (LAMPUNG). Kedaulatan Rakyat, Majalah Seni GONG (YOGYAKARTA). Solo Pos dan Jawa Pos (JAWA TENGAH). Bali Post (BALI).

Selain itu, di Suara Karya Minggu, Republika, Media Indonesia, Kompas, Koran Tempo, Majalah Sastra Horison (JAKARTA), dan lain-lain, termasuk media terbitan Malaysia dan Brunei Darussalam.(*)

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Solo, 11 Buku Jihad Diamankan

Kisah Pria Aceh di Alabama Amerika Serikat, Sambut Idul Fitri di Tengah Pandemi Covid-19

Kakak Tewas Baku Hantam dengan Adik dan Ayah di Malam Takbiran, Berawal Hilangnya Uang dan Ayam

Umat Islam Penuhi Panggilan Shalat Ied, Eropa Mulai Longgarkan Lockdown Bertahap

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved