Penyair LK Ara
Penyair LK Ara Dihadang "Kembang Corona" Lalu Pelihara Lele dan Tanam Jahe
Sudah tiga bulan, penyair LK Ara berada di Tanah Gayo, kampung halamannya. Tinggal di Kampung Kala Nareh, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah....
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Penyair produktif ini LK Ara adalah penerima Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi, dari Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
LK Ara merupakan salah seorang penyair terpenting Indonesia dan sangat produktif.
Dari tangannya telah lahir puluhan buku kumpulan puisi, reportase budaya, kritik sastra, cerita rakyat, dokumentator sastra lisan Gayo dan Aceh dan sebagainya.
Penyair LK Ara, penerima anugerah kebudayaan dan telah menulis 120 judul buku. Sebanyak 30 judul berisi tentang puisi didong Gayo yang terbit pada 1971-1972 dibeli oleh Liberary of Congress Amerika Serikat, salah satu perpustakaan terbesar dan terlengkap dunia.
LK Ara, --singkatan dari Lisik Kati Ara-- berarti cekatan, terampil, kreatif baru ada--- juga penyelenggara kegiatan seni budaya dan seorang pembaca puisi yang andal.
Riwayat pekerjaannya cukup panjang. Ia pernah menjadi redaktur budaya Harian Mimbar Umum (Medan) dan pegawai Sekretariat Negara. Terakhir, dia bekerja di Balai Pustaka hingga pensiun (1963-1985). Saat bekerja di Balai Pustaka itulah, bersama sejumlah seniman lain, ia mendirikan Teater Balai Pustaka pada 1967.
LK Ara sudah menerbitkan banyak buku, baik puisi maupun cerita rakyat. Diantara buku-buku karya LK. Ara adalah sebagai berikut: Angin Laut Tawar (Balai Pustaka, 1969), Manuk Sali Gobal (ed. 1971), Junjani (puisi bahasa Gayo, Jakarta (197l).
Loyang Sekam (puisi bahasa Gayo, Jakarta, 1971), Buntul Kubu (puisi bahasa Gayo, Jakarta, 1971), Namaku Bunga (Balai Pustaka, 1980), Kur Lak Lak (Balai Pustaka,1982), Senandung Burung Burung (Remaja Karya, Bandung, 1982), Pohon Pohon Sahabat Kita (Balai Pustaka, 1983), Antologi Puisi Penyair Aceh (ed, Karya Prima, Jakarta, 1986).
Catatan Pada Daun (BP, 1986), Dalam Mawar (BP, 1988), Perjalanan Arafah (1994), Si Karmin Jadi Ulama, Cerita Rakyat dari Aceh I, (Grasindo, 1995), Cerita Rakyat Aceh II, (Grasindo,1995), Belajar Berpuisi (Syaamil Bandung), Berkenalan Dengan Sastrawan Indonesia dari Aceh (1997), Langit Senja Negeri Timah (YN 2004).
Seulawah: Antologi Sastra Aceh Sekilas Pintas (ed. YN, 1995), Aceh Dalam Puisi (ed. Syaamil, 2003), Pangkal Pinang Berpantun (ed. DKKP, YN, 2004), Pantun Melayu Bangka Selatan (ed. YN, 2004), Pucuk Pauh (ed YN 2004), Syair Tsunami (ed. Balai Pustaka 2006), Puisi Didong Gayo (Balai Pustaka 2006), Tanoh Gayo dalam Puisi (ed. YMA, 2006), Kemilau Bener Meriah (ed.YMA, 2006), Ekspressi Puitis Aceh Menghadapi Musibah (BRR 2006).
Sastra Aceh (Pena, 2008), Antologi Syair Gayo (Pena, 2008), Ensiklopedi Aceh I (ed. YMAJ, 2008), Malim Dewa danCerita Lainnya (ed. YMAJ, 2009), Ensiklopedi Aceh II (YMAJ, 2009), Ensiklopedi Aceh II cet-ke 2 (Pena, 2012), Angin Perjalanan (Pena, 2012), dan Zikir Aceh (kumpulan tulisan) (Badan Arpus Aceh, 2014).(*)
• Ucapan Selamat Lebaran Aurel Hermansyah ke KD dan IG Story Raul Lemos Bikin Heboh Warganet
• Festival Takbiran Di Rumah Saja, Pesertanya di Aceh Panitia di Australia
• Hari Pertama Kerja Setelah Idul Fitri 1441 Hijriah, Kehadiran ASN Pemkab Aceh Timur Capai 98 Persen