Di Balik Jago Tinju dan Sangar di Atas Ring, Ternyata Wanita dan Seks Penyebab Kehancuran Mike Tyson
Mantan manajer Mike Tyson, Rory Holloway, menerangkan bahwa sang petinju hebat di atas ring, tetapi begitu lemah di hadapan wanita.
Kini, pria 53 tahun tersebut dan sudah pensiun dari dunia olahraga sejak 2005 mengaku khilaf atas apa yang terjadi pada masa lampaunya.
Dia tidak ingin hal itu terjadi dengan kehidupannya yang sekarang.
“Anda tidak berhubungan seks lagi seperti waktu masih muda dulu,” kata Tyson.
“Kamu tidak akan mendapatkan pelacur sekarang ketika Anda masih muda.
Mereka mengincar uang, saya tidak tahu itu. Mereka memang menyenangkan, tapi ketika sudah tua itu tidak akan menyenangkan lagi.”
“Tidak akan pernah sekalipun menyenangkan, karena anda hanya ingin uang, anda tahu maksud saya,” ucapnya.
Petinju yang dijuluki si Leher Beton itu juga mengaku bahwa sudah banyak uang yang dihabiskannya hanya untuk bersenang-senang dengan para wanita.
Hingga pada satu waktu, uang yang dimilikinya habis dan dia mengalami kebangkrutan pada 2003, setelah mengumpulkan 300 juta dolar (sekitar Rp 4 triliun) selama kariernya sebagai petinju.
“Membuang uang hanya untuk bercinta dengan semua orang, berpesta dengan semua orang, bercinta dengan para ibu, saudara perempuan, dan sepupu mereka,” ujar Tyson.
“Saya sangat gila. Saya sakit dan saya tidak tahu karena saya sakit.
Saya membeli banyak mobil untuk para wanita itu juga,” ucapnya.
“Saya tak terkontrol karena banyak minum, banyak makan, dan bercinta,” tuturnya.
Mantan manajer Tyson, Rory Holloway sempat menjelaskan dalam sebuah wawancara bahwa kejatuhan dari kliennya dari para wanita disekitarnya saat itu.
“Saya tahu di ring tidak akan ada orang yang bisa menghentikannya.
Satu-satunya alasan dia tidak turun menjadi yang terbaik adalah karena kelemahannya terhadap wanita,” kata Holloway.