Marak Digunakan, Seberapa Efektifkah Penggunaan Face Shield untuk Mencegah Penularan Covid-19?
Face shield adalah alat pelindung diri (APD) penutup wajah mirip perisai yang dibuat dari plastik transparan.
SERAMBINEWS.COM - Menjelang penerapan new normal yang dicanangkan pemerintah Indonesia, masyarakat hendaknya bersiap dan selalu disiplin protokol kesehatan Covid-19.
Penggunaan masker, cuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan.
Selain masker, alat pelindung lain yang juga marak digunakan masyarakat Indonesia untuk beraktivitas diluar rumah adalah face shield atau pelindung wajah.
Face shield adalah alat pelindung diri (APD) penutup wajah mirip perisai yang dibuat dari plastik transparan.
Alat ini telah lama digunakan dokter dan perawat untuk tindakan medis seperti operasi dan tes swab.
Seperti dilaporkan dari New York Times (24/05/2020), Pemerintah Singapura membekali murid dan guru dengan face shield saat masuk sekolah pada Juni 2020.

Tiga terdakwa pembunuhan hakim Pengadilan Negeri Medan, hadir mengenakan APD Lengkap, Jumat (15/5/2020) (TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP)
Kebijakan sejenis juga diterapkan di Philadelphia dan California AS saat kegiatan belajar dan mengajar dimulai dalam waktu dekat.
Namun, sejauh mana efektifitas alat tersebut dalam mencegah penularan Covid-19?
Ahli penyakit menular dari University of Iowa, AS, Dr. Eli Perencevich berpendapat, face shield dapat mengurangi penularan infeksi penyakit, termasuk Covid-19 yang disebabkan virus corona.
Langkah pencegahan penularan penyakit efektif dijalankan dengan berbagai catatan.
Di antaranya, pemangku kebijakan meningkatkan tes covid-19 massal dan gencar melacak kontak pasien positif corona, serta masyarakat aktif jaga jarak dan rajin membersihkan tangan.
Menurut Perencevich, face shield dapat melindungi masyarakat seperti para petugas medis yang rentan tertular virus corona.
Berbeda dari masker, alat ini dianggap dapat melindungi seluruh bagian wajah, termasuk mata, hidung, dan mulut.

Face shield diproduksi oleh UMKM. (Tribunnews)