Posko di Perbatasan Ditutup, Subulussalam Berlakukan New Normal
Pemerintah Kota Subulussalam akhirnya menutup posko pemeriksaan Covid-19 di perbatasan dengan Aceh Selatan
SUBULUSSALAM - Pemerintah Kota Subulussalam akhirnya menutup posko pemeriksaan Covid-19 di perbatasan dengan Aceh Selatan, Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat, Sabtu (30/5/2020). Hal itu seiring diberlakukannya 'new normal' sebagai tatanan baru untuk beradaptasi dengan Covid-19 di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Juru bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Subulussalam, Baginda Nasution yang dikonfirmasi Serambi, kemarin. "Posko pemeriksaan Covid-19 di perbatasan Subulussalam dengan Aceh Selatan akhirnya ditutup setelah hampir dua bulan beroperasi," ucapnya.
Sementara posko pemeriksaan di perbatasan Aceh-Sumatera Utara tepatnya Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, akan diperkuat. Rencananya, kata Baginda, perbatasan Jontor akan menjadi posko terpadu.
Selain itu, Baginda yang juga Kadis Komunikasi dan Informatika Subulussalam mengatakan karantina yang selama ini difasilitasi Hermes One Subulussalam Hotel akan dihentikan. Selanjutnya, tim akan mengarahkan warga untuk karantina mandiri di rumah masing-masing.
Namun untuk lebih jelasnya, Baginda masih meminta waktu untuk mengeluarkan rilis resmi terkait poin-poin kebijakan pascanew normal covid-19 di Kota Subulussalam. "Untuk sementara posko perbatasan dengan Sumut kita perkuat, posko perbatasan dengan Aceh Selatan kita tutup, karantina di Hermes nanti menjadi mandiri," jelasnya.
Sementara itu, Pasar Tradisional Mingguan Penanggalan, Kecamatan Penanggalan, dilaporkan akan kembali beroperasi mulai hari ini, Minggu (31/5/2020). Pembukaan kembali pasar itu setelah sempat tutup selama enam pekan, untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau covid-19 di daerah tersebut.
Informasi itu diakui pengelola, Heppi Bancin yang dikonfirmasi Serambi, Sabtu (30/5/2020). Menurut Heppi, pembukaan kembali pasar tradisional mingguan di Penanggalan tersebut menyusul pemberlakuan new normal di Indonesia dan tentunya juga bisa dilaksanakan di Kota Subulussalam.
Menurut Heppi Bancin, pembukaan kembali operasional pasar ini memang belum mendapat izin tertulis dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Subulussalam. Namun, kata Heppi, secara lisan mereka sudah berkomunikasi dengan dinas terkait. Dikatakan, pembukaan pasar itu tidak terlepas dari kondisi ekonomi masyarakat yang belakangan ini makin terpuruk. "Meski kembali dibuka, kita tetap mematuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan dan jaga jarak serta mengenakan masker," pungkasnya.(lid)