Berita Politik
Pria Bersamurai Serang Polsek di Kalimantan Selatan, Satu Polisi Tewas di Tempat
Satu orang anggota polisi tewas dalam peristiwa tersebut dan mobil patroli milik polisi ikut dibakar.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Seorang pria bersamurai dan berambut gondrong menyerang kantor Polsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan.
Satu orang anggota polisi tewas dalam peristiwa tersebut dan mobil patroli milik polisi ikut dibakar.
• Satu Polisi Mapolsek Daha Selatan Meninggal Dibacok, Mobil Patroli Dibakar, Pelaku Tewas Ditembak
• Habib Bahar bin Smith Ditahan di Sel Khusus Teroris, Puluhan Orang Protes di Depan Lapas
• Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Solo, 11 Buku Jihad Diamankan
Menurut saksi mata bernama Ramli, penyerangan itu terjadi Senin dinihari bersamaan dengan terbakarnya mobil patroli Polsek Daha Selatan.
"Saat itu sekitar pukul 01.30 lewat, kami fokus memadamkan api yang berkobar di mobil patroli, " ujar Ramli. Ada dua unit pemadam kebakaran yang memadamkan api saat kejadian.
Sebenarnya, kata Ramli, anggota dinas pemadam kebakaran berniat menolong anggota Polsek yang dikejar pelaku dengan samurai, namun saat itu pintu kantor polsek dikunci pelaku dari dalam dan lampu sengaja dimatikan.
• Detik-detik Polisi di Poso Ditembak Teroris, Pelaku Berpakaian Serba Hitam & Menyerang dari Belakang
• Polisi Baku Tembak dengan Terduga Teroris di Poso, Satu Polisi Tertembak dan Dua Pelaku Tewas
• Densus 88 Tembak Terduga Teroris di Batang, 1 Tewas, 2 Orang Lain Dibekuk
Mengenai pelaku, Ramli mengatakan saat itu terlihat secara samar karena penerangan minim.
"Orangnya masih muda, rambut agak gondrong bergelombang, dan memegang samurai. Ada dari pemadam berniat menolong, tapi dicegah karena pelaku bersenjatakan samurai," katanya.
Mengenai jumlah pelaku hingga kini masih simpang siur. Ada yang mengatakan lima orang, ada pula yang mengatakan hanya satu orang. Namun, sepengetahuan Ramli pelaku terlihat dua orang. Pelaku berboncengan menaiki sepeda motor jenis bebek.
Satu orang pelaku berhasil dilumpuhkan dan bersembunyi di ruang Unit Reskrim Polsek Daha Selatan. Saat dikepung anggota polisi, pelaku tak mau menyerah. Sedangkan pelaku lainnya, masih dalam pengejaran.
Beberapa barang bukti diambil dari pelaku tersebut di antaranya ada secarik kertas yang ditandatangani orang bernama Ana Abdurrahman.
Dalam surat tersebut tertulis bahwa mereka sedang memerangi thogut dan sedang berjihad. Ditemukan juga kain dan kartu pengenal terkait ISIS.
• Soal Pemulangan WNI Eks ISIS, Mahfud MD Menolak: Bisa Jadi Virus Baru, Jelas Dia Teroris
• Cegah Penyebaran Virus Corona, 30 Ribu Napi Akan Dibebaskan, Begini Nasib Napi Koruptor & Teroris
Insiden berdarah di Mapolsek Daha Selatan didahului kejar-kejaran pelaku dengan anggota Polsek yang saat itu sedang berjaga. Saat itu anggota Polsek, Bripda M Azmi yang berada di ruang unit reskrim mendengar keributan di ruang SPKT.
Dia kemudian mendatangi ruang SPKT tersebut dan menyaksikan Brigadir Leonardo dalam kondisi tersungkur dengan luka bacok.
Bripda Azmi kemudian mendatangi Kanit Intel Brigadir Sahat untuk meminta bantuan bersama-sama mendatangi ruang SPKT.
Namun sesampainya di ruang SPKT, pelaku malah mengejar kedua anggota Polsek tersebut pakai samurai. Anggota yang dikejar itu menyelamatkan diri ke ruang Unit Reskrim Polsek Daha Selatan dan berhasil mengunci pintunya, sambil meminta bantuan Polres Hulu Sungai Selatan melalui telepon genggam.
Saat anggota datang, menurut sumber di internal Polsek pelaku tak mau menyerah dan sembunyi di ruang unit reskrim, hingga akhirnya pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan cara ditembak.
(tribun network/fel/man/han/wly)