Breaking News

Berita Bener Meriah

Koordinator Jang-Ko Bantah Terima Imbalan dari Bupati Sarkawi

Koordinator Jaringan Anti Korupsi Gayo (Jang-Ko) Maharadi membantah dirinya memperoleh imbalan atas dukungannya kepada Tgk Sarkawi agar tetap...

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/MAHYADI
Koordinator LSM Jang-Ko, Maharadi. 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Jaringan Anti Korupsi Gayo (Jang-Ko) Maharadi membantah dirinya  memperoleh imbalan atas dukungannya kepada Tgk Sarkawi  agar tetap menjabat sebagai Bupati Bener Meriah.

Klarifikasi Maharadi disampaikan dalam dialog virtual "Bincang-Bincang Rakyat" membahas polemik "mundur" Bupati Bener Meriah, Senin (1/6/2020) malam.

Maharadi tampil sebagai pembicara bersama Darwinsyah (DPRK Bener Meriah), Iwan Bahagia (jurnalis), dr Jawahir Syahputra, dan Sadra Munawar (aktivis Bener Meriah). Bincang-bincang itu dipandu Andi Prayoga, mahasiswa Gayo di Jakarta.

Maharadi menyadari bahwa sikap dukungannya itu mengundang tafsir dan pandangan banyak kalangan bahwa seolah-olah dirinya mendapat imbalan dari Bupati Tgk Sarkawi.

 "Sama sekali saya tidak mendapat imbalan apapun. Saya tidak mendapat proyek Penunjukan Langsung (PL), bukan tim asistensi. Apa yang saya lakukan demi pertimbangan kemanusiaan,  karena kita sedang dilanda Pandemi Covid. Ini perlu saya tegaskan di forum ini," kata Maharadi.

Bupati Bener Meriah, Tgk Sarkawi mengumumkan pengunduran dirinya di hadapan jamaah Shalat Idul Fitri 1441 Hijriah di Lapangan Baitussalam Simpang Tiga Redelong, Bener Meriah pada Minggu (24/5/2020) lalu. Alasan pengunduran diri karena gangguan kesehatan.

Tapi banyak elemen masyarakat, cerdik pandai, para reje, pemuda, LSM termasuk Jang-Ko minta agar tidak perlu mundur dan tetap sebagai Bupati Bener Meriah. Soal gangguan kesehatan, bisa dilakukan dengan cuti berobat.

Koordinator Jang-Ko, Maharadi menemui Tgk Sarkawi di Pendopo Bupati Bener Meriah dan menyampaikan pandangannya agar tidak mundur demi kepentingan kemanusiaan yang lebih besar dan luas, mengingat sedang Pandemi Covid-19.

Maharadi mengistilahkan sebagai seorang panglima perang tidak boleh mundur di tengah peperangan yang sedang berkecamuk, karena tindakan itu akan merugikan kemanusiaan.(*)

Banjir Luapan di Cureh, Kabupaten Bireuen, 17 Unit Rumah Tergenang  

Prakiraan Cuaca, Barat Selatan Aceh Cerah Berawan, Gelombang Laut Mencapai Tiga Meter

Polres Langsa Tangkap Dua Pelaku Pembunuhan Nurita, Terjadi Pada Desember 2019, Begini Kronologinya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved