Berita Luar Negeri
Perang Dengan Pandemi Covid-19 belum Berakhir, Wabah Ebola Baru Terdeteksi di Kongo
Wabah baru tersebut merupakan penyakit akibat virus Ebola yang terdeteksi terjadi di zona kesehatan Wangata, Mbandaka, di provinsi Équateur.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
WHO mengatakan bahwa mereka telah hadir di Kota Mbandaka, Kongo untuk menanggapi wabah Ebola yang terjadi disana.
Mereka juga memastikan akan terus memantau dan menanggapi keadaan darurat kesehatan lainnya, meski perhatian saat ini sedang terfokus pada pandemi covid-19.
• Video Viral Kakek 91 Tahun Mencoba Kopi Dalgona, Begini Reaksi Netizen Lihat Ekspresinya
“Meskipun banyak perhatian kita tertuju pada pandemi, WHO terus memantau dan menanggapi banyak keadaan darurat kesehatan lainnya," kata Direktur Jenderal WHO.
Kasus virus Ebola bukan pertama kalinya terjadi di Repubik Demokratik Kongo.
• Pekerja Asal Zona Merah Leluasa Masuk Aceh, YARA Tuding Tim Gugus Tugas Covid-19 Tak Serius Bekerja
Dilansir dari halaman web WHO, ini merupakan yang ke-11 kalinya Ebola terjadi di Kongo, sejak virus pertama kali ditemukan di negara itu pada tahun 1976.
Kota Mbandaka dan daerah sekitarnya merupakan tempat wabah Ebola ke-9 yang terjadi sejak 8 Mei hingga 24 Juli 2018.
Setidaknya ada 54 kasus yang terjadi pada tahapan ini dengan 38 kasus dikonfirmasi dan 16 kemungkinan terjangkit ebola.
Dari 54 kasus tersebut, 33 orang meninggal dunia dan 21 lainnya selamat.
Wabah Ebola ke-10 Republik Demokratik Kongo yang terjadi di provinsi Kivu Utara, Kivu Selatan, dan Ituri juga masih dalam tahap akhir.
Sejak dinyatakan pada 1 Agustus 2018, sebanyak 3463 kasus telah ditemukan akibat virus ini.
• Musisi Terpaksa Jual Alat Musik, Untuk Bertahan Hidup di Tengah Covid-19
Sebanyak 2.280 orang meninggal dan 1.171 selamat.
Dari jumlah kasus total yang terdata pada wbah Ebola ke-10 ini, 3317 dikonfirmasi memiliki ebola dan 146 berkemungkinan.
Selain itu, Kongo juga masih harus memerangi serangan virus covid-19 dan campak terbesar di dunia.
Menurut data yang yang dikutip dari halaman web WHO, sebanyak 369.520 kasus campak ditemukan di Kongo.
Dari jumlah total kasus campak tersebut, 6779 kematian telah dilaporkan.