Anggota Polisi Tebingtinggi Tewas Bunuh Diri, Korban Tembakkan Pistol ke Leher Sendiri Tembus Kepala

Ia bunuh diri dengan menggunakan pistol miliknya dan menembakkannya ke bagian leher yang tembus hingga kebagian kepala.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN/HO
JASAD korban anggota polisi yang bunuh diri dievakuasi dari lokasi kejadian di rumah orangtuanya di Desa Gempolan Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai, Rabu (3/6/2020). 

Pihak kepolisian dari Polres Serdang Bedagai langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah orangtua korban.

Selanjutnya jasad korban pun dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit Tebing Tinggi.

Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Robin Simatupang sempat turun ke lokasi kejadian. 

Kabid Humas Polda Sumut : Masih Kita Dalami Motif Korban Bunuh Diri


OKNUM polisi dari Polsek Rambutan Polres Kota Tebing Tinggi yang mengakhiri hidupnya dengan menembak dirinya sendiri, Rabu (3/6/2020).
OKNUM polisi dari Polsek Rambutan Polres Kota Tebing Tinggi yang mengakhiri hidupnya dengan menembak dirinya sendiri, Rabu (3/6/2020). (TRIBUN MEDAN/HO)

Polisi terus mendalami kasus dugaan aksi bunuh diri yang dilakukan oknum polisi yang bertugas di Polsek Rambutan, jajaran Polres Tebingtinggi.

Informasi yang berhasil dihimpun, oknum polisi tersebut berinisial MAP (36).

Oknum polisi tersebut diduga melakukan aksi bunuh diri dengan cara menembak daerah lehernya sendiri.

Kejadian tersebut terjadi di sebuah rumah di kawasan Dusun V, Desa Gempolan Kecamatan Bamban Kabupaten Sergai, Rabu (3/6/2020).

Bripka MAP akhiri hidupnya di dalam kamar yang merupakan tempat tinggal orangtuanya.

Terkait anggota kepolisian yang diduga lakukan aksi bunuh diri, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan bahwa hingga kini pihaknya masih mendalami kejadian tersebut.

"Masih kita dalami. Belum bisa disimpulkan motifnya. Nanti perkembangan kita sampaikan," ujarnya saat dihubungi Tribun Medan.

Sementara pascakejadian, petugas kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, saat itu adik korban ditelpon oleh ibunya untuk datang ke rumah, serta melihat abangnya yang diduga hendak mengakhiri hidupnya.

Setibanya adik korban di rumah orangtuanya, kamar depan dalam keadaan terkunci.

Kemungkinan karena mendengar suara sang adik, korban membuka pintu kamar yang sebelumnya dikunci dari dalam.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved