Breaking News

Persoalan Sosial

Kisah Misran di Gubuk Rumbia, Ini Sisi Lain Warga Gampong Peunaga Rayeuk Itu

“Dia lebih memilih hidup menumpang di gubuk rumbia, di atas tanah orang. Padahal rumah almarhum orangtuanya besar, tanahnya juga luas."

Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Nasir Nurdin
Dok Keuchik Peunaga Rayeuk/For Serambinews.com
Istri dan anak Misran di gubuk mereka, di Gampong Peunaga Rayeuk, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat. 

Pasangan suami istri, Misran (35) dan Kumalasari (30) beserta dua anak mereka yang masih kecil-kecil hidup di gubuk rumbia yang jauh dari sebutan layak. Fakta memprihatinkan itu tersaji di berbagai media sejak beberapa hari terakhir. Mudah ditebak jika kemudian pemerintah, termasuk pemerintah Gampong Peunaga Rayeuk, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat—kampungnya Misran—dihujani kritikan karena dianggap tidak peduli dengan nasib warganya. ”Apa yang tersaji di media adalah fakta yang tak bisa dipungkiri. Namun, yang lebih tahu tentang Misran dan keluarganya adalah kami, termasuk mengapa dia menghuni gubuk rumbia itu,” kata Keuchik Peunaga Rayeuk, Azhari Rahcman kepada Nasir Nurdin dari  Serambinews.com, Selasa (2/6/2020) menanggapi potret buram yang mencuat dari desa yang dipimpinnya.

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – “Benar, Misran dan keluarganya tinggal di gubuk rumbia. Fotonya menyebar di berbagai media. Namun, sedikit yang tahu sisi lain Misran di balik sekadar fakta yang mencuat ke permukaan.”

Penegasan itu disampaikan Keuchik Peunaga Rayeuk, Azhari Rachman menanggapi gambaran keprihatinan seorang warganya yang hidup di gubuk rumbia.

Menurut Keuchik Azhari, setelah foto gubuk rumbia Misran tersebar di media, banyak pertanyaan yang muncul kenapa pihaknya seakan-akan membiarkan kondisi itu.

Gubuk rumbia yang dihuni Misran bersama keluarganya.
Gubuk rumbia yang dihuni Misran bersama keluarganya. (Dok Keuchik Peunaga Rayeuk/For Serambinews.com)

“Tidak ada yang membiarkan. Kami dan keluarga besar Misran sudah berupaya agar dia jangan menyiksa diri, apalagi dia sudah ada istri dan anak. Kedua anaknya juga sudah sekolah,” ujar Azhari.

Azhari menjelaskan, sebenarnya Misran tak perlu hidup di gubuk rumbia seperti itu. Dia punya rumah warisan orangtua yang besar dan sangat layak. Selain itu, dia juga punya satu rumah bantuan korban tsunami.

“Ternyata dia lebih memilih hidup menumpang di gubuk rumbia. Gubuk itu pun di atas tanah orang. Lokasinya di Dusun Lamkuta sedangkan rumah orangtuanya di Dusun Telaga Budi,” kata Keuchik Azhari.

Ibu 3 Anak Ini Akan Diadili karena Curi Sawit untuk Beli Beras, Rugikan PTPN Rp 76.500

Pemerintah Batal Berangkatkan Haji 2020, Nekat Berangkat Ilegal akan Disanksi Pidana, Denda Miliaran

Misran yang sehari-harinya bekerja sebagai nelayan, menurut Azhari bukan hanya punya rumah yang layak. Tanahnya juga luas.

“Tapi begitulah, nggak ngerti kami tentang jalan pikirannya, ada yang mengistilahkan dia itu keras kepala,” tandas Keuchik Azhari.

Doni Monardo: Sebagian Kasus Kematian Akibat Covid-19 Karena Pasien Derita Diabetes dan Hipertensi

Saat ini, lanjut Azhari, pihaknya sudah menyelesaikan proses pendataan/verifikasi bantuan rumah untuk Misran dan sudah disetujui dibangun oleh PT Mifa.

“Tapi proses pembangunannya ditunda karena wabah Covid-19. Mudah-mudahan nanti Misran berubah sikap,” demikian Keuchik Peunaga Rayeuk. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved