Luar Negeri
Malang Benar Nasib Mantan Lifter India, Dikejar-kejar Rentenir, Coba Bunuh Diri
Mantan lifter India berusia 43 tahun mengalami nasib tragis dalam hidupnya. Dia berusaha meningkatkan taraf hidupnya dengan membangun usaha perumahan
SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Mantan lifter India berusia 43 tahun mengalami nasib tragis dalam hidupnya.
Dia berusaha meningkatkan taraf hidupnya dengan membangun usaha perumahan dan gymnasium.
Tetapi, semuanya membutuhkan modal besar, sehingga dia memberanikan diri berutang ke rentenir, bukan bank.
Usahanya gagal total, sehingga tidak mampu membayar utang.
Dengan utang besar, dia berusaha bunuh diri dua minggu lalu di luar Kanjhawala, New Delhi, India.
Dia ingin merekayasa kematian karena kecelakaan agar keluarganya dapat menerima asuransi jiwa, kata polisi pada Selasa (2/6/2020).
Tetapi ketika bunuh diri tidak berjalan sesuai rencana, lelaki itu bersembunyi dengan melarikan diri dari rentenir.
Polisi terpaksa menyelidiki hilangnya dirinya sebagai kasus penculikan.
Pada Senin (1/6/2020), ketika lelaki itu rindu keluarganya , dia mencoba kembali ke Delhi dari Haridwar.
Tetapi, polisi mencegatnya di sebuah kereta di Meerut.
Pria itu, Deepak Dabas, tinggal bersama istri dan dua putranya di Kanjhawala.
"Dia telah memenangkan medali emas angkat besi tingkat nasional tahun lalu," kata PK Mishra, Wakil Komisaris Polisi New Delhi.
• Polisi India Periksa Burung Merpati Atas Dugaan Mata-Mata Pakistan, Ternyata Ini Kode di Kakinya
• VIDEO - Viral! Seorang Pria di India Terpaksa Memakan Bangkai Anjing di Tengah Jalan
• Dokter Rao Dipukuli Polisi dan Dikirim ke RS Jiwa, Gegara Bongkar Borok Penanganan Corona di India
"Masalahnya dimulai ketika dia meminjam uang dari kerabat dan teman-temannya dengan bunga 2% per bulan," katanya.
"Kemudian, meminjamkannya lagi kepada orang lain dengan bunga lebih tinggi," ujar DCP.
Dia meminjam hampir 1,5 crore atau sekitar Rp 3 miliar hanya untuk mendapatkan bunga.
DCP menambahkan dia juga meminjam 50 lakh lain atau sekitar Rp 1 miliar lebih untuk membangun perumahan.
“Segera, dia tenggelam dalam utang dan tidak punya cara untuk keluar dari itu," ujarnya.
Dia menambahkan ketika pemberi pinjaman mulai bersikeras untuk mengembalikan uang mereka, bersama dengan bunga, pria itu kebingungan.
Dikatakan, pria itu tidak mendapatkan uang dari pinjaman yang diberikan kepada orang lain.
Akhirnya, ia memutuskan untuk keluar dari kekacauan dengan mencoba bunuh diri, kata DCP.
Tetapi, dia perlu membuat bunuh diri tampak seperti kematian karena kecelakaan.
“Dia memiliki polis kematian karena kecelakaan sebesar ₹ 1 crore atau sekitar Rp 2 miliar dan asuransi jiwa sebesar 50 lakh atau Rp 1 miliar.
"Dia berpikir setidaknya keluarganya bisa mendapat manfaat dari kematiannya, ”kata DCP.
Pada 15 Mei 2020, Dabas diduga mengendarai mobil Renault Duster ke jalan terpencil di dekat Jalan Bawana-Kanjhawala dan menyiram kendaraannya dengan minyak.
"Dia pikir jika dirnya terbakar di dalam mobil, akan terlihat seperti kematian karena kecelakaan."
"Tetapi ketika mobil terbakar, dia tidak tahan dengan asap tebal dan keluar dari mobil, ”kata DCP.
Meninggalkan mobilnya yang terbakar, pria itu berjalan selama enam hari ke Haridwar, yang diduga untuk bersembunyi selamanya.
"Dia berjalan sepanjang jalan karena dia tidak dapat menemukan transportasi," kata DCP.
Sementara itu, keluarganya mendaftarkan kasus penculikan di kantor polisi Kanjhawala.
Pihal keluarga menduga seseorang telah menculiknya karena tidak mengembalikan uang pinjaman itu.
“Kami menanyai keluarga dan teman-temannya."
"Kami memeriksa rekening bank dan keluarganya untuk mengetahui saldo minimum."
"Kami terus memantau transaksi bank mereka, ”kata DCP.
"Mobil yang terbakar juga membangkitkan kecurigaan polisi."
"Mengapa para penculik menyusahkan diri dengan membakar mobil jika hanya menginginkan Dabas? tanya DCP.
Pada 19 Mei 2020, polisi menemukan dana telah ditarik dari rekening Dabas dari ATM di Muzaffarnagar.
"Kami memeriksa rekaman kamera CCTV dari ATM dan melihat Dabasyang menarik uang dan dia sendirian," kata DCP,
Dia menambahkan polisi dikerahkan untuk mengumpulkan lebih banyak informasi tentang gerakannya.
“Kami memperingatkan orang-orang di dalam dan sekitar hotel di Haridwar untuk memberitahu kami jika melihat ada orang yang cocok dengan deskripsinya," ujarnya.
Pada Senin (1/6/2020), salah satu informan plisi memberi tahu bahwa Dabas telah naik kereta api Jan Shatabdi Express dari Haridwar ke Delhi,
Sebuah tim mencegat kereta di Meerut dan menemukan Dabas di dalamnya.
Polisi masih mempertimbangkan apakah akan mengajukan tuntutan terhadap Dabas.
“Sampai sekarang, kemungkinan pelanggaran yang dia lakukan adalah berusaha menipu perusahaan asuransi."
Namun sejauh ini dia maupun keluarganya belum mengajukan klaim asuransi.
"Jadi, kami masih memikirkan tindakan hukum apa yang harus diambil untuk menghukumnya, ”kata DCP.(*)