500 Ribu Pamflet Anti-Pyongyang Ditemukan Diperbatasan Negara, Kim Yo Jong Beri Ancaman Pada Korsel
Kim Yo Jong dengan jelas menunjuk masalah pamlet provokatif tersebut sebagai sebab dirinya memberikan ancaman.
SERAMBINEWS.COM - Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong beri ancaman pada Korea Selatan.
Selasa, (2/6/2020) adik dari sang Supreme Leader Korea Utara tersebut menuntut Korea Selatan bertindak cepat untuk mengatasi adanya sebaran poster anti-Pyongyang.
Jika tidak, maka Korea Utara akan membatalkan segala jenis perjanjian pengurangan ketegangan militer dengan Korea Selatan.

Kim Yo Jong, adik Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un (Commons.wikimedia.org)
Kim Yo Jong beri ancaman tegas pada Korea Selatan
Dikutip dari The Korea Times, Kim Yo Jong menyampaikan ancaman tersebut dan disiarkan oleh Korean Central News Agency (KCNA).
"Korea Selatan akan terpaksa membayar mahal jika mereka membiarkan situasi ini terus berlanjut dan terus memberikan banyak alasan," ucap Kim Yo Jong.
Setelah menyampaikan hal tersebut, Kim Yo Jong kemudian mengancam akan membatalkan atau menghentikan beberapa proyek kerjasama dua negara tersebut.
"Jika mereka (Korea Selatan) gagal mengambil langkah yang sesuai untuk tindakan tak masuk akal terhadap sesama warga negara, mereka lebih baik bersiap akan adanya penarikan penuh proyek Kaesong Industrial Park dan diikuti dengan penutupan tur di Gunung Kumgang," lanjutnya.
• Hasil Kerja Tak Capai Target, Sejumlah Sales di China Dipaksa Makan Cacing oleh Bos
• Cek Kondisi Kesehatanmu Lewat Mulut, Bisa Deteksi Diabetes, Infeksi Jamur hingga Stres
• VIDEO - Seorang Pria Kulit Putih Mengacungkan Pisau Cakar pada Demonstran Bela George Floyd
Tak hanya itu, Kim Yo Jong juga mengancam akan memutus perjanjian militer kedua negara dan menganggapnya sebagai perjanjian yang tak bernilai.
"Atau Liaison Office Korea Utara-Korea Selatan akan kami tutup karena keberadaannya juga justru menambah banyak masalah," tegas Kim Yo Jong.
"Atau akan kami batalkan perjanjian di bidang militer antara Korea Utara-Korea Selatan yang hampir tidak ada nilainya," imbuhnya.
Kim Yo Jong juga mengatakan jika kesepakatan pada 2018 termasuk di bidang militer dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan diantara dua negara.
Termasuk kasus pamflet anti-Pyongyang yang saat itu juga telah dibicarakan namun hingga saat ini belum diselesaikan.
Kim Yo Jong dengan jelas menunjuk masalah pamlet provokatif tersebut sebagai sebab dirinya memberikan ancaman.