Luar Negeri
Demonstran AS Berbaring, Meniru Kematian George Floyd Selama 8,46 menit
Para demonstran di AS yang mulai melakukan demo damai, melakukan sikap berbeda.Mereka beramai-ramai berbaring dengan tangan terborgol ke belakang
"Seharusnya tidak pernah terjadi sejak awal," kata Cannon-Grant.
Ini bukan pertama kalinya terjadi terhadap kaum kulit hitam.
Setelah kematian Michael Brown pada 2014, tersebar kabar di masyarakat bahwa anak kulit hitam berusia 18 tahun menyerah ketika ditembak oleh seorang polisi kulit putih.
Nyanyian “Angkat tangan. Jangan tembak! ” dengan cepat menjadi seruan bagi para pengunjuk rasa di pinggiran kota St. Louis dan seluruh negeri.
Tetapi tidak pernah jelas apakah Brown benar-benar mengangkat tangannya.
Tidak ada video atau foto dari penembakan itu.
Beberapa saksi bersumpah kepada dewan juri bahwa tangannya terangkat sementara yang lain bersumpah tidak.
Petugas Darren Wilson memberi kesaksian kepada para juri bahwa Brown menuduhnya, dengan satu tangan mengepal di sampingnya.
Kemudian yang ang lain di bawah kemejanya, ketika Wilson menembakkan tembakan fatal.
Beberapa pengunjuk rasa mengatakan tidak masalah jika tangan Brown benar-benar diangkat.
Karena kematiannya tetap simbol ketidakadilan rasial yang lebih luas di tangan polisi.(*)