Luar Negeri
Hari Ini 53 Tahun Lalu, Perang Arab-Israel Meletus hingga Palestina Kehilangan sebagian Wilayahnya
Perang yang disebut dengan ‘Perang Enam Hari’ telah membuat pasukan Israel mengambil banyak wilayah di luar teritori mereka.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM – Tepat hari ini, 5 Juni 2020, 53 tahun yang lalu, Israel melancarkan perang melawan dan mengambil alih bagian-bagian Palestina yang gagal direbutnya selama "Perang Kemerdekaan" 1948.
Melansir Middle East Monitor, Jumat (5/6/2020), pada 5 Juni 1967, Israel melakukan serangan preventif terhadap Mesir, Yordania, Irak dan Suriah.
Perang yang disebut dengan ‘Perang Enam Hari’ telah membuat pasukan Israel berupaya mengambil banyak wilayah di luar teritori mereka.
Setelah menghancurkan pertahanan udara negara-negara Arab itu, Israel menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Jalur Gaza, serta Dataran Tinggi Golan Suriah dan Semenanjung Sinai Mesir.
Dengan demikian, Israel telah mengambil alih 22 persen wilayah Palestina yang tidak dapat dikuasi pada perang kemerdekan tahun 1948.
Hampir 400 ribu warga Palestina masuk dalam daftar ratusan ribu pengungsi.
• Arab Saudi Sumbang Aliansi Vaksin Virus Corona Rp 2,1 Triliun
• Pria Autis Palestina Meninggal Ditembak Polisi Israel, Menhan Israel Minta Maaf dan Usut Pelaku
• Amerika Rusuh, Media Israel Sebut Iran, Turki, China, dan Rusia Happy dengan Kekacauan Itu
Rumah serta desa mereka diratakan dengan tanah oleh Israel.
Sekitar setengahnya dipindahkan untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari 20 tahun.
Orang Israel membersihkan dan merebut wilayah Palestina (masih berlangsung sampai hari ini).
Jumlah pengungsi Palestina di kamp-kamp yang dioperasikan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) di Tepi Barat, Jalur Gaza, Yordania, Suriah dan Libanon terus bertambah.
Naksa (kemunduran palestina) diperingati atas kemunduran tragis ini dalam perjuangan Palestina untuk kebebasan dan penentuan nasib sendiri.
Apa yang terjadi setelah itu?
Menambah 44 persen dari wilayah yang dialokasikan oleh Rencana Pemisahan PBB 1947 untuk negara Palestina, 56 persen yang disisihkan untuk negara Yahudi.
Hal itu menandai awal baru bagi Israel dan Palestina yang tidak memiliki kewarganegaraan.