Breaking News

Berita Aceh Barat

Pendatang dari Zona Merah Banyak tak Melapor, Masyarakat Woyla Timur Resah

Akhir-akhirnya banyak warga asal zona merah dari Sumatera Utara (Sumut), yang masuk ke Aceh yang rata-rata mereka sebagai pekerja buruh bangunan...

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/SA'DUL BAHRI
War Johan, Camat Woyla Timur. 

Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Akhir-akhirnya banyak warga asal zona merah dari Sumatera Utara (Sumut), yang masuk ke Aceh yang rata-rata mereka sebagai pekerja buruh bangunan yang diboyong oleh pihak rekanan.

Dari sejumlah pekerja tersebut, pada Jumat (5/6/2020) ditemukan di dilokasi pekerjaan proyek bangunan di daerah Woyla Timur di Desa Tangkeh dan Tuwi Umpeuk, namun sayangnya kepala rombongan dan pihak rekanan tidak melaporkan kenerdaan pekerja ke pihak desa atau tim gugus tugas Corona Virus Disease (Covid-19), untuk menghindari penyakit tersebut yang ditakutkan itu.

“Kita sangat sesalkan ada sebagian kontraktor dan kepala rombongan pekerja tidak melaporkan ke aparat desa, sehingga kondisi tersebut sangat meresahkan warga ditengah Pandemi Covid-19, terutama di Kecamatan Woyla Timur, dan para pekerja tersebut berasal dari zona merah Sumatera Utara,” ungkap War Johan, Camat Woyla Timur kepada Serambinews.com, Jumat (5/6/2020).

Pihaknyak berharap kepada semua pihak, setiap memasukkan pekerja ke gampong-gampong lebih dulu untuk dilaporkan, sehingga sebelum mereka berkeliaran di perkampungan agar diperiksa dulu kesehatannya, dan itu semata untuk mencegah virus corona agar tidak menyebar jika ada yang terinfeksi.

Disebutkan, dari laporan yang sudah ia terima bahwa pekerja asal zona merah akan didatangkan kembali ke daerah tersebut sebagai pekerja, namun pihaknya saat ini akan terus mengantisipasinya, agar mereka yang masuk ke daerah itu harus ada surat bebas covid-19 dari dinas kesehatan, dan jika surat itu tidak ada maka dilarang masuk.

“Kita sudah tegaskan jika ada pekerja berikutnya yang masuk ke daerah tekita harus ada surat bebas covid-19, jika surat itu tidak ada maka dilarang untuk masuk dan harus kembali lagi, hal itu semata hanya untuk kepentingan bersama agar virus yang ditakutkan itu tidak menyebar, sebab daerah kita Aceh pada umumnya masih dalam zona hijau, apa lagi di daerah kita di Woyla Timur yang nyaman saat ini,” ungkap War Johan.

Ia meminta pihak rekanan untuk mengharagai pemerintah desa jika hendak memasukkan pekerja ke gampong-gampong nantinya, dengan melaporkan keberadaan para pekerja. Maka dengan demikian semua masalah nantinya bisa dilakukan pencegaha, dengan saling bekerja sama.

Sejumlah pekerja yang ditemukan selama ini, banyak yang tidak melapor dan mereka diketahui saat berada di Masjid dan tempat lainnya setelah diperiksa identitas oleh warga desa setempat yang mencurigai keberadaannya sebagai orang tamu.

Sebagian pekerja yang ditemukan dilokasi pekerjaan telah dilakukan rapid test, dan sejauh ini menurut pihak keshatan yang telah memeriksanya masih dalam kondisi baik kesehatan para pekerja dan belum ditemukan adanya gejala covid-19.(*)

Rumah Dinas Camat Woyla Timur Rusak Tertimpa Tower, Begini Kronologinya

Laporkan Akun Facebook Penghina Plt Gubernur Aceh, Koalisi NGO HAM: Mereka Menyerang Kehormatan Aceh

50 Personel Ditlantas Polda Aceh Jalani Rapid Test

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved