Luar Negeri

Tanpa Pendidikan Seks, Anak-anak Muda Vietnam Terjerumus ke Lembah Hitam

Anak-anak Vietnam muda semakin banyak yang terjerumus ke lembah hitam dalam beberapa tahun terakhir ini.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Manan VATSYAYANA
Trinh Huong Ly, seorang konselor pendidikan seks menjelaskan kepada para pelajar SMA tentang repoduksi di SMA Nguyen Tat Thanh di Hanoi. Vietnam pada 13 Mei 2020. 

Bahkan, panduan penting tentang bagaimana dan kapan remaja mungkin menggunakannya.

"Tidak sulit untuk mendapatkan kontrasepsi di Vietnam tetapi stigma sosial di sekitarnya sangat berat," katanya kepada AFP, Senin (8/6/2020).

Demonstrasi tentang bagaimana menggunakan kondom hingga diskusi yang lebih bernuansa tentang peran gendert terus berkembang.

Kelas WeGrow Edu mengambil tempat untuk memberikan informasi penting kepada kaum muda Vietnam.

Selama beberapa dekade, Vietnam memberlakukan kebijakan dua anak.

Tetapi hanya sedikit informasi komprehensif tentang kesehatan reproduksi dan tidak memiliki akses ke layanan keluarga berencana secara gratis.

Itu menjadi penyebab utama tingkat aborsi tertinggi di dunia, menurut nirlaba kesehatan seksual, Alan Guttmacher Institute.

Para ahli mengatakan bahwa masyarakat Vietnam menjadi lebih permisif dan kaum muda telah membuang tabu seputar seks pra-nikah.

Tetapi beberapa orang tua dan guru takut membahas topik tersebut karena takut mendorong kegiatan seksual.

Skema ini dihapus bertahun-tahun yang lalu dan kondom sekarang murah dan tersedia di hampir setiap supermarket dan apotek.

Pil aborsi yang dimaksudkan untuk ditandatangani oleh dokter juga ditawarkan di beberapa apotik secara bebas.

Angka aborsi, meskipun menurun, masih tinggi, kata para ahli keluarga berencana kepada AFP.

Pada 2005 ada 37 aborsi untuk setiap 100 bayi yang lahir, menurut data Kementerian Kesehatan yang dikutip oleh United Nations Population Fund (UNFPA).

Pada 2019, angka resmi turun menjadi 12, meskipun UNFPA mengatakan jumlah aktual lebih tinggi mengingat seperempat aborsi terjadi dalam praktik swasta.

Huong, nama samaran untuk melindungi identitasnya, mengatakan tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika hamil pertama kali pada usia 16 tahun.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved