Luar Negeri

Terlalu Banyak Minum Teh Susu, Gadis Ini Diserang Berbagai Penyakit Hingga Koma 5 Hari

Setiap harinya, dia menghabiskan hingga 100 yuan atau sekitar Rp. 196.000 untuk menikmati minuman manis setiap hari.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Zaenal
Sina & rachelcooksthai.com
Staf medis pergi ke EICU untuk mengunjungi pasien. 

SERAMBINEWS.COM – Salah satu minuman segar yang populer belakangan ini adalah minuman teh susu.

Minuman berbahan dasar teh dan susu ini juga biasa disebut milk tea atau thai tea.

Rasanya yang manis dan menyegarkan, membuat minuman ini sangat populer dan menjadi favorit banyak anak muda.

Tapi kisah di bawah ini menunjukkan bahwa, terlalu banyak mengonsumsi minuman ini dapat menyebabkan banyak efek dan merugikan bagi kesehatan seseorang.

Seperti kasus yang dialami seorang gadis bernama Tian Tian (nama samaran) yang berusia 18 tahun.

Ia mengalami koma selama 5 hari setelah kecanduannya menikmati minuman manis ini.

Remaja itu sangat terobsesi dengan teh susu atau milk tea.

Setiap harinya, dia menghabiskan hingga 100 yuan atau sekitar Rp. 196.000 untuk menikmati minuman manis setiap hari.

Sejak Januari, lebih dari 100 jenis minuman manis seperti teh susu take away dan cola telah dipesan gadis ini setiap hari.

Nelayan dan Penyelam Dikerahkan Cari Remaja Hilang di Pulau Rukui

Obsesi tidak sehat ini berlangsung selama satu bulan penuh.

Ibu Tian Tian mengatakan dia akan minum dua cangkir teh susu setiap hari selama periode itu, laporan dari Sina.

Pada tanggal 2 Mei, Tian Tian dikirim ke Rumah Sakit Ruijin, Shanghai setelah ia ditemukan tidak sadarkan diri.

Ia segera dikirim ke Unit Perawatan Intensif Darurat (EICU).

Ketika diperiksa dan hasilnya mengungkapkan bahwa kadar gula darahnya 25 kali lebih tinggi daripada orang normal.

Laporan mengungkapkan bahwa kehidupan Tian Tian tergantung pada seutas benang dan dia harus bergantung pada ventilator untuk bernafas setelah menderita berbagai komplikasi kesehatan termasuk gula darah tinggi dan kerusakan ginjal.

Kemudian ditemukan bahwa dia mengalami gejala seperti mual, mulut kering dan poliuria (keinginan untuk sering buang air kecil) selama lebih dari seminggu sebelum dia jatuh koma.

Jokowi Teken PP Tapera, Gaji PNS hingga Pegawai Swasta Bakal Dipotong 2,5 Persen

Setelah memperoleh kerja sama aktif dari anggota keluarga, bangsal EICU melakukan serangkaian tindakan penyelamatan kepada pasien, seperti ventilasi mekanis intubasi trakea, resusitasi cairan, pendinginan fisik, anti-infeksi, dan hemodialisis samping tempat tidur.

Setelah 5 hari koma, kesadaran pasien berangsur-angsur membaik, dan ia berhasil bernafas tanpa alat dari ventilator.

Sebagai hasil dari semua perawatan, gadis ini kehilangan 35 kg berat badannya.

Pada tanggal 1 Juni, gadis itu dipindahkan ke Rumah Sakit Nanxiang dari Unit Medis Rumah Sakit Ruijin Utara untuk perawatan selanjutnya.

Dia berjanji kepada tim EICU di rumah sakit Ruijin bahwa dia tidak akan pernah minum teh susu lagi.

Selain obsesi minuman manisnya, Tian Tian tidak pernah berolahraga dan menimbang berat badannya yang seberat 125 kg.

Tekanan Untuk Indonesia & Malaysia, China Makin Agresif Bangun Teknologi di Laut China Selatan

Mempelai Wanita yang Ternyata Laki-laki Ngaku Dipaksa Bersetubuh Meski Suami Tahu Kelaminnya

Sayangnya, Direktur Lu dari tim EICU mengatakan ini adalah salah satu dari tiga kasus lain di mana pasien yang sakit kritis mengalami kondisi yang sama dengan Tian Tian.

Para pasien sering kelebihan berat badan dan diabetes tanpa menyadarinya. (Serambinews.com/Firdha Ustin).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved