Pulang dari Medan, Pasutri Positif Covid-19
Setelah seminggu lebih tanpa kasus baru Corona, kini Aceh kembali mencatat kasus positif Covid-19, kali ini, yang terinfeksi
BANDA ACEH - Setelah seminggu lebih tanpa kasus baru Corona, kini Aceh kembali mencatat kasus positif Covid-19. Kali ini, yang terinfeksi adalah pasangan suami istri (pasutri) dari salah satu kecamatan di Kota Lhokseumawe setelah pulang dari Medan. Dengan demikian, sudah 22 warga Aceh yang positif Corona sejak Maret lalu. Dari jumlah itu, satu orang meninggal dunia, tiga orang masih sedang dirawat, dan selebihnya sembuh.
Pasutri yang positif Covid-19 itu masing-masing berinisial MS (42) dan istrinya DL (41). "Berdasarkan hasil lab PCR (polymerase chain reaction), keduanya positif Covid-19," kata Kadis Kesehatan Aceh, dr Hanif, kepada Serambi di Banda Aceh, Rabu (10/6/2020) siang. Menurut Hanif, tes swab terhadap pasutri ini bukan dilakukan di Laboratorium Balitbangkes Aceh, melainkan di Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam, Banda Aceh.
Seperti diakui Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng, Unsyiah tidak berwenang untuk mengumumkan hasil swab tersebut, sehingga hasilnya diserahkan kepada Dinas Kesehatan Aceh. Hanif mengakui, hasil swab kali ini memang berasal dari Lab Penyakit Infeksi Unsyiah. Segera setelah dinyatakan positif Covid-19, tambah Hanif, keduanya langsung diisolasi dan dirawat di Rumah Sakit Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara, kawasan Buket Rata, Kota Lhokseumawe.
Pulang dari medan
Ditanya tentang riwayat perjalanan pasutri itu sebelumnya, Hanif menyatakan mereka baru pulang dari luar Aceh. "Info awalnya mereka pulang dari Medan. Tapi, sekarang masih akan di-assesment lagi, ke mana saja mereka sebelumnya," kata Hanif.
Menurut Hanif, pasutri ini tidak berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pemantauan (ODP). Cuma, sambungnya, karena baru pulang dari luar Aceh mereka punya kesadaran sendiri melakukan swab mandiri.
Dari Lhokseumawe, pasutri ini berangkat ke Banda Aceh dan spesimen lendir tenggorokan maupun lendir hidungnya diambil di Klinik Bunda Thamrin, Banda Aceh. Oleh pihak klinik, spesimen itu kemudian dikirim ke Laboratorium Penyakit Infeksi di Fakultas Kedokteran Unsyiah. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang keluar Rabu (10/6/2020) pagi, pasutri ini dinyatakan positif Covid-19.
Setelah keduanya diisolasi dan mulai dirawat, tambah Hanif, selanjutnya giliran anggota keluarga mereka yang akan diswab. "Sedang didata, kalau sudah selesai didata semua anggota keluarga dan orang yang kontak dengan mereka akan dilakukan swab," ujarnya.
Hanif mengapresiasi pasutri ini karena punya kesadaran yang tinggi untuk melakukan pemeriksaan swab mandiri sepulang dari luar Aceh. Langkah seperti ini sangat dianjurkan Hanif kepada siapa pun yang pulang dari luar daerah, terlebih jika daerah yang baru dikunjunginya itu tergolong zona merah Covid-19, seperti halnya Sumatera Utara, DKI Jakarta, dan Surabaya (Jawa Timur).
Selain pasutri ini, sebut Hanif, hanya ada satu pasien Corona yang masih dirawat di RS Aceh Tamiang. Pria berinisial M (51) yang berprofesi pedagang itu sudah dua kali diswab dan hasilnya selalu positif. "Kita akan lakukan pemeriksaan swab berbasis RT PCR yang ketiga. Semoga nanti hasilnya negatif," harap Hanif.
Berawal dari rapid test
Hingga sore kemarin, pasutri ini masih dirawat secara terpisah dalam ruang isolasi di RSUCM. Humas RSUCM, Jalaluddin SKM MKes, menyebutkan, sesuai data yang diterima pihaknya, pada 7 Juni 2020, DL melakukan rapid test secara mandiri dan hasilnya reaktif. Sehari kemudian, pasutri tersebut melakukan test swab di Lab Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unsyiah. “Pagi tadi (kemarin-red) keluar hasilnya, dan mereka dinyatakan positif Covid-19. Setelah itu, keduanya mulai dirawat di sini," ungkapnya.
Jalaluddin menyebutkan, kedua pasien tiba di RSUCM tadi siang (kemarin-red) setelah diantar oleh tim Dinas Kesehatan Lhokseumawe. “Setelah tiba di rumah sakit sekitar pukul 13.00 WIB, keduanya langsung menjalani perawatan di ruang isolasi terpisah, mereka sudah mulai ditangani dokter spesialis paru," katanya. Ia menambahkan, kondisi pasien tidak menunjukan gejala apapun, tidak memiliki riwayat penyakit lain, dan kondisinya sehat.
Keluarga mulai dikarantina
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Lhokseumawe, dr Said Alam Zulfikar, dalam konferensi pers, kemarin, mengatakan, menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya langsung menurunkan tim untuk melacak siapa saja yang pernah berinteraksi dengan kedua pasien. Untuk tahap awal, sebut Said, sudah ditemukan tiga anak pasien masing-masing berumur 16 tahun, 14 tahun, dan tujuh tahun, serta nenek dari ketiga anak tesebut. "Untuk sementara, keempat orang itu sudah menjalani karantina di rumahnya dan pastinya mereka akan segera menjalani tes swab,” jelas Said.