Luar Negeri
Pria Ini Cium Tangan Orang yang Positif Covid-19, Katanya Bisa Menyembuhkan, Tapi Ternyata
Seorang pria India mengaku sebagai orang suci mengklaim bisa melakukan 'Covid exorcisms' dengan mencium tangan orang-orang mati karena covid-19.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM – Seorang pria India yang mengaku sebagai orang suci mengklaim bisa melakukan 'Covid exorcisms' dengan mencium tangan orang-orang yang terinfeksi virus corona.
Eksorsisme adalah sebuah praktik untuk mengusir setan atau makhluk halus jahat lainnya dari seseorang atau suatu tempat yang dipercaya sedang kerasukan setan.
Praktik ini sudah cukup tua dan menjadi bagian dari sistem kepercayaan di beberapa negara.
Melansir dari Daily Mail, Jumat (12/6/2020), pria tantra dari wilayah Ratlam di Madhya Pradesh, akan mencium tangan para penyembahnya.
Ia mengatakan kepada mereka bahwa aksinya itu bisa menghilangkan kehidupan mereka dari masalah.
Dia juga mengklaim dapat menyembuhkan pasien dengan cara ‘ciuman-nya’ yang akan bekerja pada pasien virus corona.
• Pulang dari Malaysia, Satu Warga Abdya ODP, 134 Orang Baru Pulang dari Luar Daerah Masih Diisolasi
Namun, ternyata aksi pria ini malah mengundang masalah bagi para pengikutnya.
Sebab virus corona dapat menyebar melalui percikan dari mulut atau saluran hidung.
Para pejabat Departemen Kesehatan India mengatakan pria itu sudah terinfeksi virus corona dalam dirinya sendiri.
Diketahui, pria tersebut tertular dari pasiennya yang terinfeksi pada 3 Juni lalu dan sekarat sehari kemudian.
Tim kesehatan setempat mulai melacak orang-orang yang telah melakukan kontak dengan pria itu.
Mereka telah mendapati dan mengambil 40 sampel swab untuk mengidentifikasi kasus lebih lanjut.
Hasil swab menunjukkan , dua puluh penyeka itu memberikan hasil positif, termasuk dari tujuh anggota keluarga pria itu.
• Gelombang Kedua Virus Corona Dapat Dicegah, Jika Semua Mematuhi Hal Ini
• Bertingkah Layaknya Manusia, Aksi Simpanse Beri Makan Ikan di Kolam Menyedot Perhatian
Dicekokin Darah Kura-kura
Kisah tragis dialami oleh seorang bayi perempuan yang berusia lima bulan.