Berita Abdya

Sebagian CJH Abdya Datangi Kankemenag, Khawatir BPIH Mereka Dipakai Pemerintah untuk Kegiatan Lain

Sebagian CJH itu menyatakan kekhawatiran dana BPIH yang sudah mereka lunasi dipakai pemerintah untuk kegiatan atau peruntukan lain.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT, didampingi istri mempeusijuek CJH tertua, Nurmala Minin Abdullah (90 tahun), warga Desa Pinang, Kecamatan Susoh dan CJH termuda Sarah Astsila Arafah (20 tahun), warga Desa Kuta Tuha, Kecamatan Blangpidie dalam acara pelepasan CJH di ruang lobi Kantor Bupati Abdya, Kamis (25/7/2019). Jamaah sebanyak 81 orang diberangkatkan dengan 9 unit bus yang disewa khusus Pemkab setempat dari Blangpidie menuju Asrama Haji Banda Aceh 

Sebagian CJH itu menyatakan kekhawatiran dana BPIH yang sudah mereka lunasi dipakai pemerintah untuk kegiatan atau peruntukan lain.

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Sebagian Calon Jamaah Haji (CJH) Abdya 2020 mendatangi Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Abdya akhir-akhir ini. 

Selain minta kepastian diberangkatkan menunaikan ibadah haji, sebagian CJH itu menyatakan kekhawatiran dana BPIH yang sudah mereka lunasi dipakai pemerintah untuk kegiatan atau peruntukan lain.

Mereka yang tahun ini ditunda keberangkatannya karena Corona, menyatakan tak setuju BPIH diambil oleh pemerintah, kemudian digunakan untuk kegiatan lain.

Kasi Penyelengara Haji dan Umrah pada Kankemenag Abdya, Agus Suryadi, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Jumat (12/6/2020).

Menurutnya, berdasarkan data pada Kasi Penyelengara Haji dan Umrah pada Kankemenag Abdya, CJH yang gagal berangkat haji tahun ini (2020) berjumlah 64 orang, terdiri atas 21 lelaki dan 43 perempuan.

Pria Ini Cium Tangan Orang yang Positif Covid-19, Katanya Bisa Menyembuhkan, Tapi Ternyata

Lamaran Anggota DPRD dari Fraksi Golkar dan PAN, Berawal Cinta Lokasi, Habiskan Rp 2 Miliar

Bertingkah Layaknya Manusia, Aksi Simpanse Beri Makan Ikan di Kolam Menyedot Perhatian

“Banyak hal yang mereka tanyakan saat datang di Kankemenag, termasuk menyampaikan kekhawatiran BPIH yang telah mereka lunasi akan dipakai untuk kegiatan lain,” kata Agus Suryadi

Menurut Agus dirinya bersama staf segera meluruskankan kekhawatiran sebagian CJH tersebut dengan memberikan pemahaman bahwa BPIH tidak akan diambil oleh pemerintah untuk peruntukan lain.

“Barang kali di antara mereka (CJH) termakan isu, sehingga kita harus berikan pemahaman agar mereka mengerti,” kata Agus.    

Ada juga di antara mereka bertanya, jika dana pelunasan BPIH sebesar Rp 6.020.000 itu diambil kembali karena tidak jadi berangkat, apakah bisa berangkat haji tahun depan.

“Dana BPIH Rp 6 juta sekian itu bisa diambil, namun belum ada jaminan akan dipanggil kembali untuk berangkat tahun depan (2021),” ungkap Kasi Penyelengara Haji dan Umrah pada Kankemenag Abdya, itu.

Meskipun sebagian dari 64 orang CJH yang gagal berangkat itu datang ke Kankemenag Abdya, namun hingga Jumat (12/6/2020) atau setelah 10 hari pemerintah mengambil kebijakan meniadakan keberangkatan tahun ini, belum ada seorang pun CJH Abdya mengajukan permohonan pengambilan dana pulunasan BPIH tahun 2020.    

Para CJH berusia lanjut datang ke Kankemenag Abdya menyatakan keinginannya segera diberangkatkan ke tanah suci.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved