Warga Alue Awe Segel Kantor Keuchik

Warga Alue Awe, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Kamis (11/6/2020) pagi, berdemo ke kantor keuchik setempat

Editor: bakri
SERAMBI/SAIFUL BAHRI
Warga memblokir kantor Keuchik Alue Awe, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe menyusul belum cairnya BLT bersumber dari dana desa. Foto direkam Kamis (11/6/2020). 

LHOKSEUMAWE – Warga Alue Awe, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Kamis (11/6/2020) pagi, berdemo ke kantor keuchik setempat. Bahkan sempat diwarnai pembakaran sejumlah ban bekas hingga penyegelan kantor keuchik.

Pantauan Serambi, massa sempat membentang sejumlah spanduk baik di depan pintu gerbang maupun di depan gedung kantor keuchik. Di pintu kantor terlihat dipalang dengan kayu silang, lalu diletakkan satu kursi panjang. Di dinding kantor juga dipenuhi coretan dengan menggunakan cat semprot.

Saat aksi sedang berlangsung, unsur Muspika Muara Dua langsung tiba di lokasi. Sehingga terjadi dialog panjang. Selanjutnya, disepakati warga gampong akan mengajukan surat tertulis kepada camat setempat untuk bisa segera difasilitasi pertemuan antara warga dengan keuchik. Setelah itu, warga langsung membubarkan diri.

Perwakilan warga, Hasriful menyebutkan, aksi ini dipicu dikarenakan sampai saat ini belum adanya pencarian Bantuan Langsung Tunai (BLT) bersumber dari dana desa.

Selanjutnya, terkait transparansi pengelolaan dana desa tahun 2017- 2019. Alasan warga, dalam visi misi dulunya, setiap

enam bulan sekali akan dilakukan rapat evaluasi. Sedangkan setahun sekali akan dilakukan rapat unum dengan melibatkan warga. “Namun hal ini tidak pernah dilakukan. Karena itu, kami menuntut adanya transparan dalam pengelolaan dana desa,” ujarnya.

Hasriful memastikan bahwa pihaknya akan segera mengajukan surat ke camat untuk difasilitasi pertemuan dengan keuchik.

Sementara Keuchik Alue Awe, Mahmud H Yusuf menyebutkan,  kalau dalam pengelolaan keuangan desa sejak tahun 2017, dia sudah melakukan secara transparansi. “Ini dibuktikan sesuai hasil audit oleh auditor temuan apapun,” katanya.

Terkait BLT bersumber dana desa yang belum cair, dijelaskannya,  ada 102 penerima bantuan itu. Namun, sampai saat ini, belum dicairkan karena ada bersumber dari Pemko Lhokseumawe.

Dari Pemko, awalnya warga  yang berhak menerima BLT sebanyak 74 orang. Namun, saat cair menjelang Ramadhan, ada kekurangan belasan orang. “Untuk sedang kita proses. Sesuai janji pihak Dinas Sosial akan cair paling lambat 12 Juni 2020,” sebut Mahmud. Belum cairnya bantuan itu guna menunggu kepastian pencairan terhadap kekurangan BLT bersumber dari Pemko Lhokseumawe. “Karena bila mana ada kekurangan BLT dari Pemko, masih bisa ditalangi dari dana desa sehingga masyarakat merasa adil,” paparnya.

Keuchik memastikan kini pengajuan pencarian BLT tahap pertama untuk 102 sudah diajukan ke Badan Pengelolaan Keuangan  Daerah (BPKD) Lhokseumawe. “Mungkin, dalam beberapa hari ini sudah cair langsung ke rekening penerima masing-masing,” demikian Mahmud.(bah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved