Berita Internasional

Korea Utara Terus Bangun Pasukan Militer Guna Hadapi Ancaman Amerika Serikat

"Apa yang menonjol adalah harapan untuk meningkatkan hubungan DPRK-AS yang tinggi di udara, di bawah sorotan global dua tahun lalu."

Editor: Ibrahim Aji
AFP/KCNA VIA KNS
Gambar yang diambil pada 24 Agustus 2019 dan dirilis 25 Agustus oleh kantor berita Korea Utara 9KCNA) memperlihatkan Pemimpin Korut kim Jong Un merayakan uji coba senjata peluncur roket berukuran besar di lokasi yang tidak diketahui.(AFP/KCNA VIA KNS) 

"Apa yang menonjol adalah harapan untuk meningkatkan hubungan DPRK-AS yang tinggi di udara, di bawah sorotan global dua tahun lalu."

SERAMBINEWS.COM, SEOUL - Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Son Gwon mengatakan, kebijakan Amerika Serikat (AS) terkait masalah antar-Korea membuktikan Washington tetap menjadi ancaman jangka panjang bagi negara dan rakyatnya.

Karenanya, tandas Ri, Korea Utara akan terus membangun pasukan militernya untuk mengatasi ancaman dari AS.

Dalam pernyataannya yang dilansir Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Ri menyatakan, orang-orang di kedua Korea sangatlah menginginkan perdamaian.

Namun Washington bersikeras hanya memperburuk situasi.

"Apa yang menonjol adalah harapan untuk meningkatkan hubungan DPRK-AS yang tinggi di udara, di bawah sorotan global dua tahun lalu, kini telah bergeser ke dalam keputusasaan yang ditandai dengan kemunduran yang semakin meningkat," kata Ri.

Cek Ketahanan Pangan, Kapolda Aceh Tinjau Lahan Kosong di Blangbintang, Aceh Besar

"Bahkan, sinar tipis optimisme untuk perdamaian dan kemakmuran di Semenanjung Korea telah memudar menjadi mimpi buruk yang gelap," ujarnya seperti dikutip Reuters dari KCNA.

Menteri Luar Negeri Korea Utara itu menuduh AS menggunakan klaimnya ingin meningkatkan hubungan untuk menutupi keinginan untuk "perubahan rezim", dan Presiden Donald Trump secara khusus tidak menawarkan Pyongyang sesuatu yang substansial.

"Kami tidak akan pernah lagi memberikan kepala eksekutif AS paket lain yang akan digunakan untuk pencapaian tanpa menerima pengembalian apa pun. Tidak ada yang lebih munafik daripada janji kosong," tegas Ri.

Pada Kamis (11/6/2020), Korea Utara mengkritik AS karena mengomentari masalah antar-Korea.

Dan mengatakan, Washington harus tetap diam jika ingin Pemilihan Presiden AS mendatang berjalan lancar.

Ini Lokasi Rawan Kecelakaan Laut di Leupung dan Lhoknga, Polisi Ingatkan Masyarakat Berhati-hati

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada kantor berita Yonhap, AS tetap berkomitmen untuk berdialog dengan Korea Utara, dan terbuka untuk "pendekatan yang fleksibel untuk mencapai kesepakatan yang seimbang".

Ri menyebutkan, keinginan Korea Utara untuk membuka era kerja sama baru berjalan sedalam sebelumnya, tetapi situasi di Semenanjung Korea setiap hari semakin memburuk.

"AS mengaku sebagai advokat untuk meningkatkan hubungan dengan DPRK, tetapi pada kenyataannya, sangat bergantung pada hanya memperburuk situasi," kata Ri.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Korea Utara: Kami terus bangun pasukan militer untuk atasi ancaman Amerika

Palestina Meradang, Zionis Abaikan Seruan Barat, Bersikeras Perluas Jajahan di Tepi Barat

BREAKING NEWS - Dua Remaja Aceh Singkil Tenggelam di Laut

Mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo Meninggal Dunia

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved