Update Corona

Universitas Airlangga dan BIN Berjuang Meneliti Obat Penyembuh Covid-19

Unair melakukan penelitian terkait dengan regimen kombinasi obat dan juga jenis stem cell yang efektif.

IST - Tribunnews
Obat herbal Herbavid-19 yang kini heboh jadi perbincangan netizen. 

"Pemanfaatan regimen menggunakan obat yang beredar di pasaran. Ini disebabkan obat tersebut sudah melalui berbagai macam pengujian sampai dengan mendapatkan surat ijin edar dari Badan POM, mulai dari invitro, enema sampai dengan _post marketing drug,”ujarnya.

Ia berpendapat, pada era pandemi ini dibutuhkan obat yang cepat, tepat serta sudah teruji. Sedangkan untuk jenis stem cell yang diteliti untuk potensi sebagai antiviral pada COVID-19 ini yaitu HSCs ( Haematopetics Stem Cells) dan NK (Natural Killer) Cells. Setelah diteliti potensinya dan efektivitasnya dengan uji tantang pada virus isolat Indonesia ini maka untuk HSCs yang diambil dari darah dibiakkan 3-4 hari, didapatkan hasil setelah 24 jam virus menjadi tidak terdeteksi.

Sedangkan untuk NK cells, bahannya diambil dari _Pheriperal blood mononucleated cells_ yang dikendalikan selama 7-14 hari di laboratorium sel punca. Setelah 72 jam, NK cells melakukan inaktivasi sebagian besar virus sehingga bisa direkomendasikan untuk preventif (pencegahan) dan juga pengobatan.

Pengaturan untuk upaya preventif dengan NK cells bisa bertahan kurang lebih empat bulan dan itu sangat biologis karena bisa diambil dari dari darah pasien itu sendiri.

“Kami berharap apa yang kami lakukan BIN, Gugus Tugas Nasional dan seluruh pihak dapat memberikan manfaat tidak hanya kepada masyarakat di Indonesia tetapi juga dunia,” ucap Purwati.

Dengan penelitian yang telah dilakukan, stem cell dan regimen kombinasi obat, pihaknya telah menyampaikan diseminasi hasil riset tersebut menjadi tujuh jurnal yang sekarang proses submite di jurnal internasional
Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN), Komjen Polisi Bambang Sunarwibowo juga menyampaikan, Unair menemukan efektivitas kombinasi obat untuk penyembuhan pasien Covid-19 . Unair juga melakukan penelitian mengenai jenis stem cell untuk upaya pencegahan dan pengobatan.

“Mudah-mudahan apa yang kami lakukan selama ini, terutama dengan pihak Gugus Tugas dan peneliti riset Unair saat ini bisa membantu dan bermanfaat bagi kita semua,” ujar Bambang dalam siaran pers BNPB, Jumat (12/6/2020).

Menurutnya, Pandemi ini tidak hanya berdampak pada masalah kesehatan tetapi juga ekonomi dan sosial-budaya. Situasi ini masih terus terjadi juga di negara-negara lain sehingga langkah cepat dan komprehensif sangat dibutuhkan untuk penanganannya.

Oleh karena itu, Ia mengatakan, seluruh pihak harus bergerak, karena dukungan masyarakat sangat penting sekali di tengah pandemi Covid-19, untuk mempercepat pemutusan mata rantai virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu.

“Mari kita berusaha untuk mendukung apa yang telah dilakukan secara konkret oleh Gugus Tugas Nasional,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan Tim Pakar Gugus Tugas Nasional, Ari Fahrial Syam menyampaikan, sejumlah lembaga terus bekerja sama dan bahu membahu untuk mencari solusi yang terbaik bagi penanganan Covid-19 , baik untuk pencegahan maupun pengobatan.(taufik/tribunnetwork/cep)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved