Update Corona di Lhokseumawe
Lima Warga Lhokseumawe dan Aceh Utara yang Positif Covid-19 Dibawa ke RSUCM, Berawal dari Pasutri
Mereka dibawa oleh Tim Gugus Tugas Penggulangan Covid-19 Kota Lhokseumawe, Senin (15/6/2020) sekitar pukul 12.00 WIB.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Mursal Ismail
Namun, di sisi lain, jika MS tak ikut ke Medan, kuat dugaan ia tertular virus corona dari sang suami.
Dua anak mereka plus Rus, ibu dari DL, SH kakak MS, dan YI selaku keponakan mereka, juga diduga mengalami penularan lokal di wilayah Lhokseumawe.
"Nah, menyikapi adanya penularan lokal ini, masyarakat harus ikut protokol kesehatan. Kalau tidak mau ikut, maka kita akan seperti beberapa provinsi di Pulau Jawa," kata Hanif.
Kembali ia imbau masyarakat Aceh agar jangan ke luar Aceh untuk sementara waktu kalau tidak penting-penting sekali. Sayangi diri sendiri, keluarga, tetangga, dan kolega kita, juga orang lain," imbau Hanif.
Rapid test penting
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin Banda Aceh, Dr dr Azharuddin, SpOT, K-Spine, FICS mengatakan, no test = no case. Many test = more cases.
"Coba kalau rapid test nonreactive, maka pasutri itu tidak akan lanjut ke RT PCR.
Nah, artinya rapid test itu penting. Jangan sampai masyarakat menyepelekan tujuan baik pemerintah," kata Azharuddin.
Ia tambahkan, "Kami mengimbau masyarakat agar selalu jaga protokol kesehatan. Jangan berpergian jika tidak sangat-sangat penting."
Selain itu, lanjut Azharuddin, tetaplah waspada, jangan menyepelekan kondisi pandemik ini meski Aceh "kelihatan" angka kasus Covid-19-nya rendah.
Selalu patuh pada imbauan pemerintah agar semua kita sama-sama punya peran untuk melawan pandemi Covid-19 ini," kata Azharuddin yang juga Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.
Apresiasi Pasutri
Komentar tentang penularan lokal ini juga datang dari Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, Dr dr Safrizal Rahman, SpOT.
Safrizal sangat mengapresiasi pasutri asal Lhokseumawe itu yang dengan kesadaran sendiri mau memeriksakan diri atas gejala yang dialaminya dan memang ternyata positif covid-19.
Selanjutnya pengembangan kasus ini adalah tracing kasus yang dilakukan oleh dinas kesehatan dan puskesmas setempat yang kemudian mendapatkan lima tambahan kasus baru yang umumnya memiliki hubungan keluarga dengan pasturi tadi.