Satu Keluarga dari Simalungun Masuk Islam di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

“Pasangan suami istri beserta tiga anak mereka diislamkan oleh Imam Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Tgk H Ridwan Johan." 

Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Satu keluarga terdiri pasangan suami istri beserta tiga anak mereka masuk Islam di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

Keluarga yang berasal dari Parti Melayu, Desa Dolok Seribu Bangun, Kecamatan Silou Kahean, Kabupaten Simalungun, Sumatara Utara (Sumut) ini diislamkan oleh Imam Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Tgk H Ridwan Johan, Senin (15/5/2020).

Informasi yang diterima Serambinews.com—termasuk data Surat Pernyataan Memeluk Agama Islam yang diterbitkan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh—jumlah yang memeluk agama Islam sebanyak lima orang, yaitu suami istri plus tiga anak.

• Viral Sang Cucu Beri Napas Mulut ke Mulut, Tak Sadar Neneknya Sudah Meninggal dan Positif Covid-19

Pasangan suami istri tersebut yaitu Junedi Damanik, kelahiran 10 Juli 1981 dan Juliana Sipayung, kelahiran 15 Juli 1986.

Sebelum memeluk Islam, suami istri ini dan anak-anak mereka beragama Kristen.

Junaidi dan istrinya bekerja sebagai petani/pekebun.

Setelah memeluk Islam, Junedi Damanik tetap menggunakan nama Junedi Damanik begitu juga istrinya, tetap dengan nama Juliana Sipayung.

• Bentrokan Pecah di Perbatasan India, Tiga Tentara India Tewas Seusai Adu Jotos dengan Tentara China

Berikutnya, anak-anak mereka yang juga memeluk Islam yaitu Delfani Damanik, kelahiran 2 April 2006, tetap menggunakan nama Delfani Damanik.

Kemudian, Gedion Damanik (12) berganti nama menjadi Abdullah Damanik dan Gebrel Damanik (8) menjadi Abdurrahman Damanik.

• Tembus 40.400 Kasus Covid-19 di RI 16 Juni 2020, Pemerintah: Lebih Ketat Lagi Kendalikan Penularan

Sejauh ini Serambinews.com belum mendapat informasi bagaimana kisah perjalanan keluarga tersebut menuju agama tauhid.

Proses pengislaman mereka mengetahui Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Prf Dr Tgk H Azman Ismail MA dengan dua orang saksi yaitu Suparman Daud dan Mohd Nafis. (*)