Tim BPPA Jenguk Warga Aceh Timur Penderita Gagal Ginjal di RS Koja Jakarta, Juga Tawarkan Pemulangan

Tim Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta, menjenguk Hamdani yang berbaring di ruangan perawatan di lantai 14 RSUD Koja, Jakarta, Kamis (18/6/2020).

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Hamdani (38) warga Bagok, Aceh Timur,  menderita gagal ginjal, sudah lebih sebulan menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara.

Hamdani saat ini  tinggal bersama istri dan dua anaknya di rumah kontrakan, di Warakas, Tanjung Priok.

Tim Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta, menjenguk Hamdani yang berbaring di ruangan perawatan di lantai 14 RSUD Koja, Jakarta, Kamis (18/6/2020).

Hamdani menyampaikan hasratnya untuk pulang ke kampung halaman.

"Saya ingin pulang, tidak tahan di sini (rumah sakit), tapi belum diperbolehkan. Karena HB (Hemoglobin) saya masih rendah, sekitar 6,9," kata Hamdani.

• Rumah Pasien Positif Corona di Lhoksukon Disemprot Cairan Desinfektan

• Polres Abdya Tahan Bandar Sabu Asal Nagan Raya, Sebelumnya Dirawat karena Kecelakaan Saat Dikejar

• Sesumbar Bisa Sembuhkan Corona, Dukun Ini Justru Meninggal Tertular Covid-19

Untuk menaikkan HB, Hamdani harus mendapat transfusi darah sebanyak lima kantong yang diambil dari Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta.

Hamdani juga menyampaikan keluhan bahwa ia sulit sekali makan.

"Saat makan, kadang-kadang muntah lagi. Jadinya tidak nafsu," ujarnya.

Hamdani sebelumnya berprofesi sebagai satpam di salah satu bank swasta nasional di Jakarta Utara, namun kini tak lagi setelah bank tersebut melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadapnya akibat pandemi Corona. 

Sementara itu,  Kepala BPPA selain memberi bantuan, juga menawarkan siap memulangkan Hamdani ke kampung halaman dengan fasilitas Pemerintah Aceh.

Kepala BPPA Almunizal Kamal, SSTP, MSi, mengatakan sesuai dengan amanah yang disampaikan Pelaksanaan Tugas (Plt) Gubernur Aceh H Ir Nova Iriansyah MT untuk membantu masyarakat Aceh di perantauan yang sangat membutuhkan.

"Terutama masyarakat Aceh yang kurang mampu saat berobat ke Jakarta," kata Almuniza.

Almuniza menambahkan, selain membantu masyarakat kurang mampu yang lagi sakit, juga membantu pemulangan jenazah warga yang serba kekurangan.

"Apalagi dalam agama kita, mengurus jenazah itu merupakan fardhu kifayah atau wajib bagi umat muslim," ujarnya. (*)