Update Corona di Aceh
Jelang New Normal, IGI Aceh Gelar Webinar Persiapan Pembelajaran Daring, Luring dan Blended Learning
Webinar digelar menjelang new normal ini bertajuk "Menyiapkan Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi”.
Penulis: Mursal Ismail | Editor: Mursal Ismail
Tetapi jangan sampai over extend untuk kegiatan studi.
Tetapi anggaran BOS tidak mungkin digunakan semuanya untuk membeli paket data,” kata Hamid sebagaimana dikutip Sekretaris IGI Aceh, Fitriadi SPd MPd yang dikirim ke Serambinews.com, Jumat (19/6/2020).
Hamid Muhammad menyebutkan sekitar 67% guru kesulitan mengintegrasikan antara materi pembelajaran dengan pembelajaran digital.
Oleh karena harus ada penguatan kapasitas guru seluruh Indonesia agar pada semester yang akan datang hambatan tersebut dapat diminimalisir.
“Setiap sekolah harus menyiapkan rencana pembelajaran selama satu semester secara daring, luring, dan blended learning agar pembelajaran jarak jauh berjalan maksimal.
Bagi sekolah yang infrastruktur internetnya stabil dapat melaksanakan secara daring.
Bagi daerah yang terkendala dapat menggunakan secara luring dan blended learning,” jelas Hamid.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Rachmat Fitri HD MPA mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan skema pembelajaran secara daring dan luring untuk menyahuti permintaan Kemendikbud.
Ia juga meminta sekolah untuk membentuk gugus tugas pencegahan Covid-19 di sekolah.
“Kita akan melakukan simulasi untuk memastikan sekolah menjalankan protokol pencegahan Covid-19,” terang Rachmat Fitri.
Rachmat Fitri juga mengapresiasi IGI Wilayah Aceh yang sudah bergerak dan membantu Dinas Pendidikan dalam menyiapkan pembelajaran jarak jauh bagi guru di Aceh.
Terutama pelatihan virtual learning yang telah dilakukan dalam masa pandemi Covid-19.
“Apa yang dilakukan IGI sudah dapat dirasakan oleh banyak pihak terutama guru-guru di Aceh dalam meningkat sumber daya dan kapasitasnya,” kata Rachmat Fitri.
Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Wilayah Kota Sabang, Abdul Hamid SPd MPd, menjelaskan bahwa pihaknya di Sabang sudah siap untuk melakukan pembelajaran di era new normal.
Ia juga secara khusus meminta kepada Kemendikbud untuk memberikan kelonggaran jam mengajar bagi guru di Sabang terutama untuk pemenuhan jam sertifikasi.