Update Corona di Lhokseumawe

Ini Alasan Pemko Lhokseumawe Menutup Secara Permanen Jalan Masuk Waduk Pusong

“Alasannya kita tutup jalan Waduk Pusong ini tentu ada kaitannya dengan masih belum berakhir pandemi Covid-19 di wilayah Kota Lhokseumawe.

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/ZAKI MUBARAK
Pintuk masuk ke Waduk Pusong Lhokseumawe, ditutup permanen oleh Pemko Lhokseumawe untuk mencegah kerumunan warga di lokasi tersebut, Sabtu (20/6/2020). 

“Alasannya kita tutup jalan Waduk Pusong ini tentu ada kaitannya dengan masih belum berakhir pandemi Covid-19 di wilayah Kota Lhokseumawe. 

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE – Pemerintah Kota Lhokseumawe telah menutup secara permanen akses jalan keluar masuk Waduk Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe.

Ditutupnya jalan tersebut dikabarkan untuk mencegah kerumunan warga, karena itu salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Amatan Serambinews.com, Sabtu (20/6/2020), sisi badan jalan dari arah Pasar Buah dan Satidon Tunas Bangsa menuju waduk itu ditutup secara permanen dengan menggunakan besi holo bulat lalu dihubungkan dengan drum yang sudah di cor semen.

Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya kepada Serambinews.com, mengatakan bahwa pemerintah Kota Lhokseumawe dalam hal ini telah mengambil kebijakan bahwa lokasi wisata yang tidak ada jelas pengelolanya akan ditutup sementara waktu.

Dirinya mengaku sebelumnya tidak ada pemberitahuan langsung kepada masyarakat terkait penutupan jalan tersebut.

Pemko Lhokseumawe Tutup Permanen Jalan Waduk Pusong, Ini Penegasan Wali Kota Suadi Yahya

Warga Keluhkan Jalan Blangkejeren Kutapanjang, Hancur dan Bertabur Lubang

Rocky Minta Warga Jaga Lingkungan

“Itu adalah keputusan bersama oleh Pemko Lhokseumawe, untuk mengeksekusi dan langsung turun ke lapangan,” katanya.

Namun demikian, sambung Suaidi, terhitung sejak tanggal 16 Juni 2020 pihaknya telah menutup sementara waktu akses jalan tersebut.

“Kita telah berkoordinasi dengan pihak aparatur dan kepala Desa di kawasan Waduk Pusong itu,” ucapnya.

Pemerintah Kota Lhokseumawe, imbuhnya akan melihat nantinya apabila pendemi Covid-19 ini dinyatakan sudah berakhir maka akses jalan tersebut akan dibuka kembali.

Mengingat jalan tersebut merupakan akses antar Desa yang sering dilalui masyarakat sekitar.

“Alasannya kita tutup jalan Waduk Pusong ini tentu ada kaitannya dengan masih belum berakhir pandemi Covid-19 di wilayah Kota Lhokseumawe.

Apalagi baru-baru ini ada beberapa warga lokal dari Lhokseumawe yang sudah terpapar virus corona, ini menandakan bahwa ada transmisi lokal yang tertular virus, jadi kita cegah dengan segala pertimbangan,” papar Suaidi Yahya.

Selain itu hasil rapat bersama Forkopimda bersama sejumlah pemilik kafe dan tempat wisata beberpa hari lalu Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya pernah menyampaikan hal tersebut.

“Jadi sudah saya tegaskan jauh hari, temepat-tempat wisata yang dianggap tidak ada pengelola resmi itu harus kita tutup dulu sementara waktu, karena tempat itu tidak ada yang bisa menjamin penerapan protokoler kesehatan covid-19,” katanya.

Dijelaskannya, bahwa pemerintah Kota Lhokseumawe selama ini tidak pernah melarangn warga yang ingin berjualan atau mencari rezeki dimanapun.

“Silahkan saja warga yang ingin berjualan, tapi ikuti ketentuan kesehatan Covid-19, kita kan sudah menerapkan new normal itu salah satu untuk langkah pemulihan ekonomi masyarakat,” jelasnya

Suaidi menambahkan, yang kita tegaskan dalam menutup akses jalan Waduk Pusong itu atau tempat wisata lainnya yang ada di kawasan Lhokseumawe adalah, mencegah kerumunan warga saja, tidak ada lain.

“Jadi kalau ada warga yang bisa masuk ke waduk lewat jalur tikus lainnya silahkan saja, misalnya mereka mau berolahraga, atau aktifitas apa yang biasa kita lihat, seperti warga yang memamncing atau nelayan mencari ikan, kita persilhakan tidak dilarang,” demikan Suaidi Yahya. (*)

 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved