Seniman Berkarya
Seniman Berkarya: Fathya, Juara Puisi Versi Netizen, dan Motivasi Ama- Ine
Benarlah kata pepatah, "buah jatuh tak jauh dari pohonnya." Inilah yang berlaku terhadap Fathya Ruziqni. Ia mempesona tampil di panggung pembacaan...
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Laporan Fikar W Eda | Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Benarlah kata pepatah, "buah jatuh tak jauh dari pohonnya." Inilah yang berlaku terhadap Fathya Ruziqni. Ia mempesona tampil di panggung pembacaan puisi, meraih banyak penghargaan dan piala.
Ia juga siswa berprestasi, mendapat penghargaan bergengsi dari dua bupati, dan segudang keunggulan lainnya.
Fathya Ruziqni, putri dari Win Gemade, penyair dan pembaca puisi. Ibunya, juga pembaca puisi hebat. Kalau kemudian Fathya muncul sebagai sosok penuh pesona di panggung puisi, itu karena ia adalah buah yang tak jauh dari pohon, seperti diisyaratkan pepatah tadi.
Salah satu prestasi terbaru adalah, Fathya Juara 1 pembaca puisi pilihan netizen dalam lomba baca puisi sejarah yang diselenggarakan Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Wilayah Aceh-Sumut 2020. Sedangkan untuk versi penjurian, Fathya meraih Juara 2.
Fathya dalam lomba itu membawakan puisi penyair LK Ara, "Wanita dari Lampadang," kisah tentang perempuan perkasa Tjoet Njak Dhien. Penampilan Fathya bisa dinikmati melalui YouTube. Syarat lomba, merekam pembacaan puisi itu dalam bentuk video dan menayangkannya di YouTube.
Lahir di Takengon, 5 September 2003. Tercatat sebagai siswa di SMAN 8 Takengon. Telah banyak meraih prestasi di bidang sastra, cipta dan baca puisi maupun musikalisasi puisi. Selain itu juga aktif mengikuti event-event sastra antara lain, November Kopi, Temu Penyair Nusantara, Road Show PMK (Puisi Menolak Korupsi), memperingati HPI (Hari Puisi Indonesia). Pernah beberapa kali mewakili Aceh untuk event tingkat nasional di Jakarta, Surabaya, dan Lampung.
Prestasi dari panggung seni yang pernah diraihnya, adalah juara 1 Lomba Cipta Puisi Forum Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat SD se-Kabupaten Aceh Tengah (2013), Juara 1 Lomba Baca Puisi Hari Pahlawan Tingkat SMP se-Kabupaten Aceh Tengah (2016), Juara 1 Lomba Baca Puisi Hari Kesaktian Pancasila se-Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah (2016), dan Juara 1 Lomba Cipta Puisi LCSPN Tingkat SMP se-Provinsi Aceh (2016).
Kemudian Juara 1 Lomba Baca Puisi Gebyar Seni Tingkat SMP (2016), Juara 1 Lomba Cipta dan Baca Puisi FLS2N Tingkat SMP se-Provinsi Aceh (2017), Juara 1 Lomba Baca Puisi Hari Kemerdekaan RI Tingkat SMP se -Kabupaten Aceh Tengah (2017), Juara 1 Lomba Baca Puisi FLS2N Tingkat SMA se Kabupaten Aceh Tengah dan se-Provinsi Aceh (2018).
Lalu Juara 1 Lomba Baca Puisi Gebyar Seni dan Budaya – Komisi Independen Pemilihan Kabupaten Aceh Tengah (2019), Juara 1 Muspus PASCAL tingkat SMA se-Provinsi Aceh (2019), Juara 1 Muspus Gayo Student Festival FORMAT (2019), dan Juara 2 Muspus FLASH tingkat SMA se-Provinsi Aceh (2019).
Prestasi akademik, dibuktikan Fathya dengan menggondol penghargaan siswa berprestasi dari Bupati Aceh Tengah, Ir Nasaruddin MM pada tahun 2016, dan penghargaan siswa berprestasi dari Bupati Aceh Tengah, Drs Shabela Abubakar pada tahun 2019.
Fathya mengakui bahwa ia termotivasi dari orang tua yang terampil menulis dan baca puisi.
"Fathya lebih termotivasi dari Ama dalam penulisan puisi dan termotivasi dari Ine kalau baca puisi," ceritanya.
"Ama" dan "Ine" adalah panggilan untuk bapak dan ibu dalam bahasa Gayo.
Sejak kecil Fathya sudah diperkenalkan tuanya dengan puisi, terutama cara menulis dan membaca puisi.