Luar Negeri
20 Prajurit India Tewas Bentrok dengan China, Keluarga: Kami Bangga Anak Kami Berkorban demi Negara
Mereka kehilangan nyawa dalam bentrokan fisik yang diantaranya menggunakan batang-batang besi berpaku - tidak ada tembakan senjata api.
"Ketika dia datang pada Februari lalu, dia mengatakan akan pulang secepatnya setelah ayahnya dijadwalkan menjalani operasi jantung.
Jasadnya saat ini dimakamkan di Leh (kota terbesar di wilayah Ladakh, India).
"Tetapi sekarang dia tidak akan pernah kembali," kata Meenu, sambil terisak.
Ayahnya mengatakan walau ditimpa tragedi, mereka bangga terhadap putra mereka. "Kami tidak punya dendam kepada pemerintah," katanya.
"Sebaliknya, kami bangga anak saya telah berkorban demi melayani negara. Apa yang lebih besar dari itu?"
Kundan Kumar Yadav
Kundan Kumar meninggalkan seorang istri dan dua bocah, berusia enam dan empat tahun.
"Sekitar jam 10 malam, ada telepon yang memberi tahu kami tentang kematiannya," kata ayahnya, Niminder Yadav.
Ayah Kundan, Niminder Yadav adalah seorang petani, tetapi empat anggota keluarganya adalah tentara.
Keluarganya mengatakan Kundan sempat mengontak mereka hanya empat hari yang lalu.
Mereka terakhir melihatnya pada Februari, ketika dia datang untuk acara mundan salah-satu putranya - sebuah ritual Hindu berupa mencukur rambut untuk pertama kalinya bagi sang anak.
"Kami bangga atas pengorbanannya. Kami bangga ada salah-seorang saudara kami telah menyinari desa kami," kata Praveen Anand, pemimpin desa setempat.
Sunil Kumar
Sunil Kumar, warga Distrik Patna di negara bagian Bihar bergabung dengan tentara pada 2002.
Dia menikah dengan tiga anak.