Berita Lhokseumawe
Begini Penampakan Gerhana Matahari Dua Jam Lebih di Lhokseumawe Serta 22 Daerah Lain di Aceh
Tepat pada pukul 13.36 WIB gerhana mulai terlihat melalui teleskop, yakni ditandai dengan piringan matahari mulai ditutupi peringan bulan.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Mursal Ismail
Tepat pada pukul 13.36 WIB gerhana mulai terlihat melalui teleskop, yakni ditandai dengan piringan matahari mulai ditutupi peringan bulan.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Gerhana matahari, Minggu (21/6/2020) terlihat jelas selama dua jam lebih di langit Kota Lhokseumawe, yakni mulai pukul 13.36-15.46 Wib.
Hal ini sehubungan cuaca cerah dan pengamatannya harus harus menggunakan teleskop
Pantauan Serambinews.com, untuk melakukan pengamatan gerhana matahari, tim Falak IAIN Lhokseumawe menyediakan tiga unit teleskop.
Pengamatan dilakukan di atas gedung observatorium IAIN Lhokseumawe.
Pengamatan tidak dibuka untuk umum. Tapi hanya melibatkan tim falak dan juga sejumlah awak media.
• Lanjutan Liga 1 dan Liga 2 Bergulir Oktober 2020, PSSI dan PT LIB Susun Regulasi
• Viral Ayah Diduga Berprofesi Pemulung Beli HP Untuk Anaknya, Bawa Koin Dalam Karung
• Begini Penampakan Gerhana Matahari di Aceh Timur, Shalat Kusuf Hingga Imbauan Pemkab, Kemenag & MPU

Sekitar pukul 13.00 WIB, tim sudah mulai melakukan berbagai persiapan.
Tepat pada pukul 13.36 WIB gerhana mulai terlihat melalui teleskop, yakni ditandai dengan piringan matahari mulai ditutupi peringan bulan.
Sedangkan puncak gerhana di langit Kota Lhokseumawe terjadi pada pukul 14.42 WIB.
Ketika itu piringan matahari tertutup piringan bulan sebesar 12 persen.
"Untuk wilayah kita terlihat hanyalah gerhana matahari parsial, meskipun yang terjadi adalah gerhana matahari cincin.
Hal ini dikarenakan wilayah Indonesia tidak masuk jalur gerhana," kata Dosen Ilmu Falak Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Tgk Ismail Is.
Menurut Tgk Ismail, untuk kali ini, kondisi langit Lhokseumawe sangat cerah, sehingga gerhana dapat terlihat dari awal hingga akhir.
Diberitakan sebelumnya, tidak semua wilayah di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk menyaksikan fenomena astronomis yang tergolong langka tadi siang.