Info Kota Subulussalam
Respon Ikan Mati di Longkib, Wali Kota Subulussalam Affan Alfian Bintang Tinjau Limbah PMKS BDA
Wali Kota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang, menyampaikan hal ini, Minggu (21/6/2020) menyikapi mabuk dan matinya ikan-ikan di Sungai Longkib.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
”Kami menduga kuat ikan-ikan di sungai mati karena limbah,” kata Rajudin, Kepala Desa Longkib kepada Serambinews.com, Rabu (17/6/2020).
Rajudin menyatakan dia sempat menyaksikan langsung ikan-ikan air tawar mabuk sempoyongan di sungai Longkib.
Dari amatan secara fisik, kata Rajudin dipastikan jika ikan-ikan tersebut mabuk bukan disebabkan racun kimia.
Sebab, menurut Rajudin yang didampingi Kepala Desa Sepang Nasir, ada perbedaan ikan mabuk atau mati karena racun kimia.
Dikatakan, jika ikan mati massal karena racun kimia biasanya habis punah mulai ukuran kecil hingga besar.
Lagi pula, kata Rajudin, biasanya ikan yang mati karena racun kimia perutnya kembung.
Selain itu, Rajudin dan warga juga mendapati perubahan warna air sungai Longkib.
Saat kejadian ikan mabuk massal bahkan mati kondisi air berubah dan terdapat campuran seperti limbah berwarna kuning.
Lantaran itu warga menduga kuat jika kematian ikan secara massal di Sungai Longkib disebabkan pencemaran limbah pabrik minyak kelapa sawit.
Warga pun mengaku mendapat beberapa petunjuk adanya limbah yang mencemari sungai Longkib hingga membuat ikan-ikan di sana musnah.
Warga mensinyalir adanya luapan atau tumpahan limbah Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) yang beroperasi di Longkib ke sungai.
Ahmad yang merupakan warga Longkib mengaku jika ikan mabuk dan mati massal tersebut baru terjadi kali ini.
Sebelumnya kata Ahmad belum pernah ada kejadian ikan mabuk massa di sungai yang bermuara ke Sungai Souraya.
Atas kejadian ini, kata Ahmad, mereka memastikan semua jenis ikan dan udang air tawar di Sungai Longkib terancam punah.
Pasalnya, dari jumlah ikan yang mati diperkirakan semuanya hinggayang kecil.