Berita Aceh Utara
Setelah Habiskan Dana Puluhan Miliar, Begini Kondisi Embung Lhok Gajah di Aceh Utara
Pembangunan Embung Lhok Gajah yang berada di perbatasan Desa Blang Talon dan Desa Buket Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara
Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Pembangunan Embung Lhok Gajah yang berada di perbatasan Desa Blang Talon dan Desa Buket Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara sudah menghabiskan dana puluhan miliar dari APBA dan APBK Aceh Utara.
Perencanaan pembangunan embung tersebut mulai dilakukan pada 2009 dan pembangunan mulai dilakukan pada 2011.
Lalu setelah setempat telantar karena tak ada dialokasikan anggaran dari APBK dan APBA, kini embung sudah difungsikan untuk menampung air.
• Pohon Masih Tersangkut di Atap Dapur Dua Rumah di Setia Abdya, Ini Kendala tak Bisa Dibersihkan
Amatan Serambinews.com pada 7 Mei 2018, ketika kunjungan anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman alias Haji Uma, kondisi sekeliling intake (bangunan untuk pintu air) ditumbuhi semak belukar.
Begitu juga dengan kondisi sekeliling (spillway) pelimpah air juga ditumbuhi semak belukar.
Saat itu pembangunan embung tersebut telantar karena tak dialokasi dana.
Namun, dalam kunjungan Senin (22/6/2020) embung tersebut sudah mulai difungsikan untuk menampung air.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Utara Edi Anwar melalui Kasi Perkumpulan Petani Pemakaian Air (P3A) Muhammad Usman kepada Serambnews.comi, Senin (22/6/2020) menyebutkan, embung tersebut sudah dapat difungsikan untuk menampung air.
Sehingga dengan berfungsinya embung tersebut sudah dapat mencegah terjadinya banjir.
• Berulah Kembali Setelah Dibebaskan, Yasonna Cabut Asimilasi 222 Napi
“Hari ini yang sudah nampak berfungsi embung tersebut, biasanya di Desa Blang Gurah Kemukiman Blang Ara dan Keude Krueng terjadi banjir ketika musim hujan. Tapi hari ini tidak banjir lagi di sana,” ujar Muhammad Usman.
Luas areal embung yang sudah dapat difungsikan tersebut hingga kini mencapai 21 hektare.
Disebutkan, embung tersebut dapat difungsikan untuk mengaliri air sawah melalui jaringan irigasi sampai 1.200 hektare yang berada 16 desa di Kemukiman Blang Ara dan Keude Krueng.
“Untuk sawah memang belum dialirkan, karena embung ini baru difungsikan dalam tahun ini, tapi bila kemarau sudah dapat digunakan,” ujar Kasi P3A.(*)
• Ribuan Mahasiswa IAIN Lhokseumawe Terima Paket Internet Kuliah Secara Online