Badai Terbangkan Atap Cold Storage, Wilayah Aceh Singkil Diguyur Hujan Lebat

Badai yang ditandai dengan hujan angin kencang dan gelombang tinggi melanda wilayah Pulau Banyak, Aceh Singkil

Editor: bakri
SERAMBINEWS/dok Muslim
Atap cold storage di Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil, terbang diterjang badai, Senin (22/6/2020) 

SINGKIL - Badai yang ditandai dengan hujan angin kencang dan gelombang tinggi melanda wilayah Pulau Banyak, Aceh Singkil, Senin (22/6/2020) sekitar pukul 17.30 WIB. Gemuruh tiupan angin bahkan sempat memutar kencang ke atas bangunan cold storage yang ada di Desa Pulau Baguk.

Fenomena alam itu menyebabkan atap cold storage itu pun copot dan ‘terbang’ ke bagian depan sisi sebelah kiri bangunan. Beruntung, insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa karena posisi bangunan cold storage itu jauh dari permukiman penduduk. "Badai di Pulau Banyak menyebabkan atap cold storage copot dan diangkatnya," kata Muslim alias Panjang, warga Pulau Baguk kepada Serambi, Senin malam.

Menurut Muslim, kejadian rusaknya atap cold storage itu bukan pertama kali terjadi. Pasalnya, beber dia, pada akhir Mei lalu, atap cold storage tersebut juga sebagian sudah rusak diterpa angin kencang. Hanya saja, kala itu amukan badai tidak sampai menerbangkan atap bangunan. “Berbeda dengan badai kali ini, terjangan angin sangat kencang sehingga atap cold storage terbang,” ujarnya.

Muslim menerangkan, cold storage itu dibangun untuk menyimpan ikan jika hasil tangkapan nelayan Pulau Banyak melimpah. Belakangan, bangunan tersebut tak lagi digunakan, sehingga saat kejadian dihempas badai, kondisinya dalam keadaan kosong. Di sisi lain, cuaca yang tidak bersahabat menyebabkan terjadinya gelombang tinggi di laut. Imbasnya, para nelayan setempat pun tidak bisa mencari nafkah.

Jika di Pulau Banyak badai melanda, maka di daratan Aceh Singkil hujan deras mengguyur sejak Senin (22/6/2020) subuh. Hujan sempat reda sebentar, namun kemudian menjelang pukul 08.30 WIB, kembali turun dengan deras. Akibat tinggi itensitas hujan, jalanan di ibu kota Kabupaten Aceh Singkil pun mulai tergenang. Kondisi itu memang sudah jadi rutinitas setiap kali hujan mengguyur kawasan tersebut lantaran drainase tidak berfungsi baik. Terlebih lagi, wilayah Singkil memang berada di dataran rendah.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Nagan Raya merilis potensi cuaca di barat selatan (Barsela) Aceh untuk Senin (22/6/2020) dan beberapa hari ke depan. Informasi yang diperoleh Serambi menjelaskan, hujan lokal menguyur dari pagi hingga sore di Abdya dan Aceh Selatan, sedangkan pagi hari di Subulussalam dan Simeulue. Sementara sore hari mengguyur Aceh Barat dan Nagan Raya. “Untuk malam hari, ada delapan kabupaten/kota di barat selatan yang diguyur hujan serta empat kabupaten hujan disertai petir meliputi Nagan Raya, Abdya, Aceh Selatan, dan Subulussalam,” tulis Angga Yudha STr, prakirawan BMKG di Nagan Raya dalam Grup Koordinasi BMKG.

Untuk gelombang laut mencapai ketinggian 1,5 hingga 2,5 meter di perairan barat selatan Aceh serta kecepatan angin 20 kilometer per jam arah tenggara. Suhu berkisar antara 23-31 derajat Celcius dengan kelembaban 75-95 persen. "Potensi cuaca Aceh bagian barat selatan berlaku 24 jam mulai pukul 07.00 WIB pada Senin (22/6/2020)," tukas Angga Yudha STr. (de/riz)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved