Kesehatan

Kenali 10 Tanda Awal Autisme Pada Bayi, Jarang Tersenyum hingga Terlambat Merangkak

Namun, sebagian anak sudah mulai menunjukkan tanda keterlambatan perkembangan sebelum berusia setahun.

Editor: Nur Nihayati
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi. 

Namun, sebagian anak sudah mulai menunjukkan tanda keterlambatan perkembangan sebelum berusia setahun. 

SERAMBINEWS.COM – Tidak bisa dipungkiri gangguan ini bisa saja terjadi pada pertumbuhan bayi.

Malah, kerap orang tua tidak menyadari jika anaknya mengalami Autisme.

Autisme memang biasanya baru didiagnosis setelah anak berusia tiga tahun.

Namun, sebagian anak sudah mulai menunjukkan tanda keterlambatan perkembangan sebelum berusia setahun.

Memang tidak semua bayi dan balita dengan keterlambatan itu akan mengalami sindrom spektrum autisme, tetapi para pakar menyebut deteksi dini gejala atusime adalah kunci untuk melakukan intervensi sejak awal sehingga perkembangannya bisa dipacu.

Menurut Dr.Rebecca Landa, direktur Pusat Gangguan Autisme di Baltimore, Amerika, orangtua harus membekali diri dengan pengetahuan agar bisa mengenali gejala awal autisme dan gangguan perkembangan lainnya.

“Kami ingin mendorong para orangtua supaya bisa jadi pengamat yang baik untuk perkembangan anak-anak mereka, sehingga bisa melihat tanda awal kelambatan dalam kemampuan komunikasi, sosial, dan motorik anak,” kata Landa.

Ia juga menyebutkan, sebagian anak dengan autisme tidak menunjukkan gejala sampai usia dua tahun atau kemunduran perkembangan.

Selama beberapa decade terakhir, Landa telah mengamati bayi dan balita dengan autisme untuk mengenali tanda-tanda yang perlu diwaspadai sejak dini.

Dari penelitiannya ia menyebut bahwa diagnosis bisa dilakukan pada anak berusia 14 bulan dan dilakukan intervernsi berupa terapi sejak anak berusia dua tahun.

Berikut adalah 10 tanda gangguan perkembangan komunikasi atau autisme pada bayi berusia 6-12 bulan:

-Jarang tersenyum saat didekati orangtua atau pengasuhnya.
-Jarang berusaha menirukan suara atau gerakan yang dilakukan orang di sekitarnya, seperti tersenyum atau tertawa, saat diajak berinteraksi.
-Lambat atau jarang mengoceh (babbling).

-Tidak merespon saat namanya dipanggil dan intensitasnya bertambah di usia 6-12 bulan.
-Tidak memiliki gestur untuk berkomunikasi di usia 10 bulan.
-Jarang melakukan kontak mata.

-Jarang minta perhatian.
-Sering menggenggam kaku jari-jari, tangan, kaki, atau menunjukkan gerakan tubuh yang tidak biasa, seperti memutar tangan pada pergelangan, atau membuat gerakan berulang-ulang.
-Tidak berusaha meraih maju saat orangtua atau pengasuh akan menggendongnya.
-Kelambatan dalam perkembangan motorok, termasuk terlambat bisa berguling, mendorong, atau merangkak.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved