Luar Negeri

Kuota Haji 2020 Hanya Sekitar 1.000 Orang, Paling Sedikit Dalam Sejarah Haji

eorang pejabat Saudi, Selasa (23/6/2020) mengatakan haji, yang biasanya menarik hingga 2,5 juta Muslim dari seluruh dunia akan berbeda tahun ini.

Editor: M Nur Pakar
AFP/SPA
Menteri Kesehatan Arab Saudi, Tawfiq al-Rabiah menggelar konferensi pers virtual tentang haji 2020 dengan jumlah hanya 1.000 jamaah di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (23/6/2020). 

Di Afghanistan, pensiunan kolonel militer Mahmood Seddiqi mengatakan Muslim yang tidak bisa pergi ke Arab Saudi tahun ini harus menyumbangkan uang naik haji.

Khususnya untuk membantu mereka yang paling terpukul oleh pandemi dan dampak ekonomi dari penyebaran virus Corona.

"Ini kehendak Allah," katanya.

"Akan lebih baik membantu tetangga dan orang yang membutuhkan,” ujarnya.

Kerajaan telah menghadapi epidemi yang lebih kecil seperti virus MERS.

Bahkan, telah mengambil tindakan pencegahan dengan melarang jamaah dari negara-negara Afrika yang dilanda virus Ebola dalam beberapa tahun terakhir ini.

Ada gangguan besar selama haji dalam beberapa tahun terakhir ini.

Termasuk penyerbuan mematikan dan keruntuhan crane pada 2015 yang menewaskan lebih dari 2.500 orang.

Pada tahun 1987, pasukan keamanan Saudi menewaskan lebih dari 400 orang, sebagian besar Muslim Syiah.

Dalam sebuah bentrokan yang dipicu oleh para jamaah Iran yang memprotes selama haji.

Penutupan Masjid al-Haram yang paling dramatis di Mekkah, terjadi pada tahun 1979.

Ketika itu, para ekstremis agama menyerbu situs suci Islam, ribuan jamaah terjebak di dalam dan ratusan tewas dalam pengepungan yang berlangsung dua minggu.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved