Pulo Aceh Jadi Pusat Pembibitan Sapi Aceh

Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali mengatakan, Pemkab Aceh Besar ingin membangun sebuah cluster plasma nufah sapi Aceh di kabupaten tersebut

Editor: bakri
Serambinews.com/Muhammad Nasir
Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali bersama rombongan saat berkunjung ke Pulo Aceh, tepatnya di Lampuyang, Pulau Breuh 

JANTHO - Pemkab Aceh Besar akan melakukan program pembibitan sapi Aceh murni yang dipusatkan di Pulo Aceh. Program dilaksanakan untuk menjaga generasi sapi aceh yang sehat dan memiliki daging dengan kualitas terbaik.

Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali mengatakan, Pemkab Aceh Besar ingin membangun sebuah cluster plasma nufah sapi Aceh di kabupaten tersebut. Program itu untuk penyelamatan kemurnian rumput sapi Aceh yang dikenal memiliki postur badan yang besar dan daging yang enak.

"Selama ini sapi aceh ini dipelihara oleh masyarakat secara liar, bebas kemana-mana, makanya kita khawatir sapi aceh ini akan hilang nanti bibitnya, atau bergenerasi menjadi sapi kecil. Karena selama ini hidup liar, maka kawin dengan penjantan yang tidak bagus," ujarnya.

Langkah itu diambil oleh Pemkab Aceh Besar karena selama ini banyak masyarakat tidak memelihara sapi Aceh dengan baik. Sehingga dengan kondisi seperti, Pemkab Aceh Besar ingin hadir untuk menyelamatkan jenis sapi Aceh. Ia beralasan, program sangat perlu digalakkan karena sapi Aceh merupakan pusak dari indatu Aceh.

Katanya, sapi Aceh memiliki banyak keunggulan, seperti lebih tahan penyakit, memiliki daging yang enak, hingga perawatan yang lebih mudah.

Ia berharap masyarakat dapat berubah dalam memelihara sapi. Karena biasanya sapi dilepas, sehingga memakan makanan yang tidak sehat, bahkan ada sapi yang makan plastik. Padahal Aceh Besar memiliki banyak padang gembala, yang jika dikelola akan menghasilkan rumput terbaik.

Untuk mendukung program cluster plasma nufah sapi Aceh, Bupati Mawardi Ali berkunjung ke Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Indrapuri, Minggu (21/6). Tempat yang berada di bawah naungan Kementerian Pertanian RI selama ini berfungsi sebagai tempat pembibitan sapi.

Kata mawardi, nanti bibit sapi Aceh yang murni sebagai pejantannya dapat diambil dari BPTU-HPT Indrapuri. Bahkan, para peternak Aceh Besar juga dapat belajar pada lembaga tersebut untuk menghasilkan rumput terbaik untuk sapi.

BPTU-HPT Indrapuri memiliki areal seluas 430 hektar di kaki bukit, sehingga menjadikan lokasi di Indrapuri tersebut sebagai padang gembala terluas di Aceh.

Sementara itu, Ketua BPTU-HPT Indrapuri, drh Fierman mengatakan, selaku balai pembibitan ternak di bawah Kementerian Pertanian RI, pihaknya selama ini fokus dalam pembibitan sapi Aceh, yang sudah ditetapkan rumpunnya.

Selain untuk menjaga keberlangsungan sapi Aceh, pihak balai tersebut juga menjalankan program kawin silang antara sapi dengan beberapa jenis sapi lainnya. sehingga menghasilkan jenis baru dengan kualitas yang tidak kalah baik.

Fierman menjelaskan, perkawinan sapi Wagyu Jepang dengan sapi Aceh menghasilkan jenis baru Waceh dengan daging yang enak. Lalu sapi Belgian Blue dengan sapi Aceh yang menghasilkan sapi balia dengan bobot yang besar. Namun kedua rumpun baru belum dilepas ke masyarakat, karena masih tahapan verifikasi di kementerian.

Ia mengatakan, pihaknya juga siap membantu petani Aceh dalam pembibitan sapi maupun pakan rumput, sehingga kedepan peternak di Aceh Besar dapat membuat pakan yang bagus.(mun)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved