Bidan dan Perawat Disekap 4 Jam di Angkot oleh 2 Pria Tak Dikenal, Diancam Perkosa dan Dibunuh
Dua perempuan itu naik angkot ke arah Citeureup sekitar pukul 21.30 WIB, di mana rupanya mereka satu angkot dengan sepasang pria perampok.
"Saya waktu di tengah jalan sudah seperti tidak sadarkan diri. Lemas banget tertutup begitu," kisah SR kepada Kompas.com, Selasa (23/6/2020).
"Saya tanya, 'Pak, kita di mana?'. Dia jawab, di Ciawi.
Tapi pas sesekali saya lihat jendela, saya lihat ada plang RS Annisa, saya hafal ini di Cibinong," tambah SR.
Begitu keadaan mereka hingga lebih kurang 2 sampai 3 jam, hingga akhirnya para perampok itu mulai menggeledah tas mereka.
Rupanya, para perampok itu mengincar kartu ATM SR dan RP untuk menyedot saldonya.
"Saya bilang lagi, 'Pak, saya besok dinas pagi'," ungkap SR.
"Makanya, jangan main-main!" hardik salah satu perampok, masih menginjak tubuh mereka.
"Kalau besok saya tidak kerja, nanti siapa yang bantu orang sakit?" kata SR.
Pertanyaan itu justru disambut bogem dari perampok.
Kepalanya ditinju, lalu tubuhnya dihajar dengan sikut.
"Kalian sayang uang atau nyawa?" ancam para perampok yang menekankan gunting ke arah tubuh SR dan RP.
"Dia bilang begitu. Ya sudah, kami bilang ambil saja semuanya. Yang penting kami selamat," kata SR.
Akhirnya, mereka menyerahkan dompet dan ponsel sebagaimana yang diminta para perampok. SR juga menyerahkan kalung dan gelang yang ia kenakan.
Situasi masih mencekam.
Hal itu tak membuat mereka lolos dari penyekapan.