Liga 1 2020
Liga 1 2020 Dilanjutkan, Pemain Bhayangkara Asal Bireuen TM Ichsan Tunggu Panggilan Klub
Kalau pagi saya joging di rumah dan lapangan sepakbola di kampung, sore latihan bola bersama teman-teman di desa.
Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Imran Thayib
Laporan Ferizal Hasan I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Pemain muda Bhayangkara FC asal Bireuen, Teuku Muhammad Ichsan masih berada di kampung halamannya.
Pasca ditundanya Liga 1 karena wabah virus corona (Covid-19), sejak Maret 2020, dia lebih memilih pulang kampung guna berkumpul bersama keluarga.
Ichsan yang pernah membawa Bhayangkara FC juara kompetisi Liga 1 2017, sudah tiga bulan lebih di Bireuen.
Selama ditundanya Liga 1, Ichsan memanfaatkan waktu liburnya dengan tetap latihan mandiri di kampungnya Desa Cot Buket, Kecamatan Peusangan.
"Alhamdulillah saya sudah tiga bulan lebih di Bireuen, karena sejak Liga ditunda, saya memilih pulang kampung," kata TM Ichsan kepada Serambinews.com, Rabu (24/6/2020) sore.
Selama berada di Bireuen, Ichsan tetap latihan ringan untuk menjaga kebugaran dan stamina.
"Kalau pagi saya joging di rumah dan lapangan sepakbola di kampung, sore latihan bola bersama teman-teman di desa," sebutnya.
Selain itu, selama ini, dia juga latihan gym selama 30 menit sebelum latihan di lapangan.
"Setiap hari selama ini saya latihan gym di rumah selama 30 menit, sebelum latihan di lapangan," ungkapnya.
• RSJ Banda Aceh Jemput 8 Warga Gangguan Jiwa di Nagan Raya, Dua yang Sudah Sembuh Dikembalikan
• Korban Tewas di Amerika Latin Melampaui 100.000 Jiwa, Brazil Laporkan Lebih 1.000 Kematian Per Hari
• Program Studi Manajemen Universitas Teuku Umar Yudisium Lulusan Perdana, Ini Jumlahnya
Dikatakan putra kelahiran Cot Buket Peusangan Bireuen ini, dirinya selalu berusaha menjaga kebugaran dan stamina.
Sehingga saat kompetisi nanti bergulir kembali, polisi muda yang bertugas di Polda Aceh ini, tetap dalam kondisi bugar.
"Saya masih menunggu panggilan dari manajemen Bhayangkara FC, kawan-kawan yang di Jakarta sudah latihan mandiri, saya juga latihan mandiri di Bireuen," ujar Ichsan.
Ditambahkannya, jika keadaan sudah benar-benar normal dan sudah dipanggil ke Jakarta, TM Ichsan sudah siap untuk terbang ke Jakarta.
"Kalau kompetisi Liga 1 jadi digelar Oktober 2020 ini, saya sudah siap bertanding membela tim kebanggaan saya Bhayangkara FC," pungkas TM Ichsan seraya berharap, dan mendoakan agar Covid-19 yang melanda dunia segera berakhir.
Jujur saja, skuadra Bhayangkara FC boleh saja berganti pelatih dari Simon McMenemy, Angel Alfredo Vera hingga arsitek asal Irlandia, Paul Munster.
Namun, sosok TM Ichsan di lini tengah Bhayangkara selalu mendapatkan posisi.
Padahal, di klub tersebut terdapat sejumlah nama tenar.
Di tiga partai Liga 1 2020, Ichsan boleh berbangga karena dia selalu menjadi pilihan dari Paul Munster.
Di pekan pertama kala tandang ke Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Ichsan harus adu kekuatan dengan punggawa Persiraja. Duel itu berakhir 0-0.
• YARA: Aktivitas Tambang Emas Ilegal Sudah Lama Marak di Sungai Mas Ancam Kerusakan Lingkungan
• Setelah Positif, Hasil Akhir Swab Pegawai BPKP Aceh Kini Negatif Covid-19
• Berlinang Air Mata, Pria Ini Terharu Lihat Daftar Makanan Sederhana yang Diinginkan Anak Yatim Piatu
Di pekan kedua, Ichsan kembali menjadi startet ketika melawat ke Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur.
Dalam duel ketat itu, Bhayangkara harus puas bermain draw melawan Persik Kediri 1-1.
Setelah dua kali melakoni pertandingan tandang, Bhayangkara tampil di depan publik sendiri di pekan ketiga.
Sayangnya, mereka gagal menang usai diimbangi Persija Jakarta 2-2.
Saat tanding di markas sendiri, Stadion PTIK Jakarta, TM Ichsan kembali masuk dalam starting eleven.
Tiga partai yang sudah dilakoni, Ichsan belum bisa membawa timnnya menang.
Kepercayaan Paul Muster itu membuktikan kalau Ichsan mampu bersaing dengan pemain lain yang juga berlevel timnas.
Padahal, seperti diketahui, musim ini Bhayangkara melakukan pembelian jor-joran terhadap sejumlah pemain bintang.
Deretan pemain bintang didatangkan mulai dari Andik Vermansyah, Saddil Ramdhani, Achmad Jufriyanto, hingga Ruben Sanadi. Sementara legiun asing terdiri dari Renan da Silva, dan pemain asal Republik Chad, Ezechiel N'Douassel atau King Eze.(*)
• VIDEO - Isi Pesan Nus Kei Kepada John Kei Sebelum Penyerangan
• VIDEO - Gempa Berkekuatan 7,5 Guncang Meksiko, Amerika Peringatkan Bahaya Tsunami