Kapal Rohingya Terdampar di Aceh Utara
Penurunan Imigran Rohingya ke Daratan Aceh Utara Bersamaan dengan Petir dan Kumandang Azan
Saat proses penurunan berlangsung, cuaca langsung hujan. Petir disertai geluduk terus terjadi berulang kali.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nur Nihayati
Saat proses penurunan berlangsung, cuaca langsung hujan. Petir disertai geluduk terus terjadi berulang kali.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Warga akhirnya sepakat untuk menurutkan 94 Imigran Rohingya yang ada di perairan tepi Pantai Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara, Kamis (25/6/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.
Pantauan Serambinews.com, aksi warga tersebut dimulai dengan menggunakan satu Boat nelayan menuju kapal Imigran Rohingya yang jaraknya hanya sekitar seratusan meter dari tepi laut.
Menggunakan Boat nelayan, kapal imigran Rohingya ditarik ke tepi laut.
Secara bersama-sama, warga awalnya menurunkan anak-anak dari kapal menuju tepi pantai.
Dilanjutkan dengan kaum perempuan. Setelah baru laki-lali dewasa.
Saat proses penurunan berlangsung, cuaca langsung hujan.
Petir disertai geluduk terus terjadi berulang kali.
Tapi tidak mempengaruhi warga untuk tetap mengevakuasi imigran Rohingya ke daratan.
Pada saat itu, dari kejauhan terdengar suara azan yang menandakan waktu shalat ashar telah tiba.
• Ternyata Pemuda Ditemukan Tergeletak di Toilet Meunasah Bernama M Ridja, Diduga Meninggal Bunuh Diri
• Sempat Jalani Perawatan di Ruang Isolasi, Warga Aceh Jaya Minta Pulang
• Aceh Utara Diperkirakan Hujan Tiga Hari ke Depan, Ini Prediksi Cuaca untuk Lima Wilayah Lainnya
Setelah selesai dievakuasi, mereka dikumpulkan di sebuah lokasi.
Tapi dikarenakan cuaca hujan, para imigran Rohingya dibawa warga untuk berteduh di pondok-pondok tepi pantai tersebut.
Terlihat tangisan mereka. Ada yang memang sudah sangat lemas.
Informasi terbaru yang diperoleh Serambinews.com, untuk malam ini para pengungsi akan dipindahkan ke bawah meunasah Desa Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara.