Demo PMII Pamekasan Tuntut Tambang Galian C Ilegal Ditutup Bentrok dengan Polisi, 1 Mahasiswa Luka

terjadi insiden bentrok antara aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Kabupaten Pamekasan, Madura dengan aparat kepolisian.

Editor: Amirullah
Kolase TribunnewsWiki/Instagram @pmiimadura
Demo aktivis PMII cabang Pamekasan, Madura terkait tambang galian C ilegal berujung ricuh dan bentrok dengan petigas kepolisian, Kamis (25/6/2020) 

SERAMBINEWS.COM - Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Kabupaten Pamekasan, Madura, melakukan demonstrasi di Kantor Pemkab Pamekasan, Kamis (25/6/2020).

Dalam aksinya, massa PMII Pamekasan menyuarakan perihal maraknya dugaan adanya ratusan tambang galian C ilegal di Kabupaten Pamekasan yang dibiarkan beroperasi.

Namun, terjadi insiden bentrok antara aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Kabupaten Pamekasan, Madura dengan aparat kepolisian.

Video kericuhan tersebut pun tersebar luas di media sosial.

Dalam video tersebut memerlihatkan aksi baku hantam yang terjadi antara mahasiswa dan polisi.

()

Aksi demo Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII ) Pamekasan berujung bentrok. Tejadi aksi baku hantam antara petugas kepolisian dan mahasiswa.

Demo yang menuntut penutupan tambang galian C ilegal di kabupaten Pamekasan, Madura ini berlangsung di depan gedung pemerintah kabupaten Pamekasan.

Menurut penelusuran TribunnewsWiki.com, beredar video dan foto yang memperlihatkan seorang mahasiswa terluka di bagian kepala.

()

Seorang mahasiswa yang menjadi korban kericuhan terluka di bagian kepala. Aksi tersebut diduga dilakukan oleh salah satu oknum anggota polisi.

Ada pula dua orang mahasiswa lainnya ikut terluka dalam insiden tersebut dan sempat menjalani perawatan di RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Kabupaten Pamekasan.

Peserta demonstrasi yang mengalami luka di kepala adalah Ketua Rayon Sakera IAIN Madura, Fiki.

Kemudian, Wakil Ketua 1 Pengurus Cabang (PC) PMII Pamekasan, M Yasin mendapat luka memar pada bagian dada, dan Saiful Anam memperoleh luka memar pada bagian tubuh.

Adapun 20 orang lainnya merupakan anggota kepolisian dari Satuan Samapta Bhayangkara (Satbhara) Polres Pamekasan.

Kemudian, lima orang anggota Satpol PP Kabupaten Pamekasan serta tiga orang perwakilan mahasiswa atau massa PMII Pamekasan.

Dilansir TribunMadura.com, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, bahwa pengusutan insiden ini telah dikomandoi langsung oleh Kabid Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jatim Kombes Pol Puji Hendro Wibowo.

"Iya saat ini masih dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh Propam Polda Jatim," ujarnya di Mapolda Jatim, Jumat (26/6/2020).

Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko berharap semua pihak menahan diri untuk tidak melakukan upaya-upaya reaksioner, karena proses hukum terhadap insiden bentrokan tersebut.

"Semua pihak agar menahan diri dan saat ini sudah ditangani secara komperhensif, berdialog dan secara solutif," jelasnya.

Kendati begitu, Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran menyayangkan terjadinya insiden bentrokan tersebut.

"Sementara tugas Polri mengamankan dalam setiap kegiatan sebagai pelayanan, pengayom dan pelindung masyarakat," ujar Mantan Kapolres Purwakarta itu.

Berkaca dari insiden tersebut, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kembali menyampaikan, pada masyarakat untuk tetap mematuhi aturan yang berlaku dalam menyampaikan aspirasi dan pendapat.

"Polri akan melindungi untuk aksi demo dan sementara waktu kiranya bisa ditunda terlebih dahulu sampai pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) selesai, ataupun menunjuk perwakilan saja memberikan pendapatnya," tuturnya.

"Karena kita ketahui masa pandemi ini apabila berkumpul rentan terpapar Covid-19 dan membahayakan bagi diri maupun keluarga dan orang lainnya," pungkas Mantan Kabid Humas Polda Jabar itu.

Bupati Pamekasan tak temui demonstran

Sekitar dua jam perwakilan dari massa aksi berorasi, mereka tetap tidak ditemui oleh Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam.

Sembari berteriak, mereka tetap memaksa ingin bertemu dengan Bupati Baddrut Tamam.

Suasana demonstrasi menjadi panas dan membuat ratusan aktivis PMMI Pamekasan ini langsung balik kanan.

Mereka lalu berlari menuju ke rumah Dinas Bupati.

Ratusan massa aksi itu melompat Pagar Taman Mandhapa Aghung, baik perempuan dan laki-laki.

Selepas itu, mereka berlari menuju pintu gerbang Rumah Dinas Bupati Pamekasan.

Namun tetap, usaha mereka tidak membuahkan hasil.

()

Suasana saat ratusan aktivis PMII Cabang Pamekasan, Madura melakukan demonstrasi di depan Kantor Pemkab Pamekasan, Kamis (25/6/2020) (TRIBUNJATIM.COM/KUSWANTO FERDIAN)

Mereka masih tidak ditemui oleh Bupati Baddrut Tamam, hingga akhirnya Kapolres Pamekasan turun tangan untuk meredam amarah massa aksi.

Massa aksi pun berhasil direda untuk diajak berdiskusi di depan Pintu Gerbang Rumah Dinas Bupati Baddrut Tamam.

Kapolres Pamekasan, AKBP Djoko Lestari mengatakan, akan menindaklanjuti temuan aktivis PMII Pamekasan perihal adanya dugaan galian C ilegal yang masih beroperasi.

Bila data yang dipaparkan oleh aktivis PMII Pamekasan itu benar adanya, maka pihaknya akan memberikan penindakan tegas dari segi hukum terhadap pemilik tambang galian C ilegal tersebut yang masih kedapatan beroperasi.

"Akan kita tindaklanjuti temuan adik-adik PMII ini, kalau memang benar adanya begitu, dari segi penindakan hukum akan kita tindak, namun tetap melihat dari semua aspek," katanya.

()

Suasana saat ratusan massa aktivis PMII Cabang Pamekasan, Madura melakukan diskusi di depan pintu gerbang Rumah Dinas Bupati Baddrut Tamam, Kamis (25/6/2020). (TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN) (TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN)

Selain itu, AKBP Djoko Lestari juga mengungkapkan, dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan Pemkab Pamekasan untuk membahas perihal adanya temuan tambang galian C yang diduga ilegal ini.

Sementara itu, Ketua PMII Pamekasan, Mohammad Lutfi mengatakan, aksi demo ini untuk meminta ketegasan dari Pemkab Pamekasan mengenai dugaan maraknya tambang galian C ilegal yang dibiarkan beroperasi.

Ia meminta kepada Pemkab Pamekasan dan juga pihak kepolisian agar segera menertibkan dan menutup tambang galian C ilegal yang sampai saat ini masih banyak yang beroperasi.

"Berdasarkan data yang kami pegang setelah melakukan investigasi ada sekitar 350 tambang galian C ilegal di Pamekasan," kata Mohammad Lutfi kepada sejumlah media.

Ia berharap kepada Pemkab Pamekasan dan pihak kepolisian agar segera menindaklanjuti temuan pihaknya.

Menurut dia, apabila tambang galian C ilegal ini dibiarkan beroperasi, maka akan merusak kelestarian dan keindahan lingkungan.

"Dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya galian C ilegal ini terjadinya perubahan rona lingkungan, pencemaran badan perairan yang akan menimbulkan banjir, tanah longsor dan udara panas, serta abrasi yang tidak tertanggulangi," jelasnya.

(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi)(TribunMadura.com/Luhur Pambudi/Kuswanto Ferdian)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Video Detik-detik Demo Aktivis PMII Pamekasan Bentrok dengan Polisi, Satu Mahasiswa Luka di Kepala

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved