Kapal Rohingya Terdampar di Aceh Utara
PMI Lhokseumawe: Perlu Dilakukan Pemulihan Trauma Bagi Perempuan dan Anak Imigran Rohingya
Pemerintah dan pihak terkait lainnya untuk melakukan pemulihan trauma bagi perempuan dan anak-anak pengungsi imigran Rohingya
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Lhokseumawe, meminta pemerintah dan pihak terkait lainnya untuk melakukan pemulihan trauma bagi perempuan dan anak-anak pengungsi Imigran Rohingya yang saat ini ditampung di bekas Kantor Imigrasi Kota Lhokseumawe kawasan Punteut, Kecamatan Blang Mangat.
Ketua PMI Kota Lhokseumawe Junaidi Yahya, dalam rilisnya menuliskan, sampai saat sekarang ini belum ada bantuan terkait pemulihan trauma.
Padahal cukup penting, karena secara umum para pengungsi Rohingya telah mengalami peristiwa yang membuat trauma.
“Secara umum mereka ini mengalami trauma mulai dari negaranya, hingga melakukan perjalanan saat di kapal. Apalagi mereka telah berbulan-bulan berada di kapal dan logistik yang terbatas,” ujar Junaidi Yahya.
Junaidi Yahya menambahkan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) terhadap perempuan Rohingya, yang terdampar di penampungan India, Malaysia dan Indonesia, menunjukkan ada sekitar 60 persen perempuan tersebut terpaksa menikah dalam usia dini sebelum usia 16 dan 17 tahun.
“Makanya program untuk pemulihan trauma itu penting untuk segera dilakukan, mengingat berbagai peristiwa yang telah dialami. Apalagi selama berada di kapal, mereka tidak mengalami suasana yang nyaman,” tutur Junaidi Yahya.
• Imigran Rohingya Dijaga Ketat, Warga dan Wartawan Dilarang Masuk ke Eks Kantor Imigrasi Lhokseumawe
• Penyelundupan Sabu 119 Kg dari Malaysia ke Aceh Digagalkan, Tiga Pelaku Diamankan
• Kiper Persiraja Tedi Heri Setiawan Ingin Segera Kembali ke Aceh
Sebagaimana diketahui, awalnya sebanyak 98 imigran Rohingya terdampar di perairan Seunuddon, Kecamatan Seunudon, Aceh Utara, Rabu (24/6/2020).
Kapal mereka ditemukan oleh nelayan dengan jarak lebih kurang empat mil dari pesisir pantai dalam kondisi rusak.
Selanjutnya para imigran dievakuasi ke kapal nelayan Aceh Utara tersebut.
Tidak lama kemudian, boat yang sudah dipenuhi imigran Rohingyaya dibawa ke tepi laut Pantai Lancok Aceh Utara.
Lalu pada Kamis (25/6/2020) sore pukul 16.00 WIB, warga pun sepakat menurunkan Imigran Rohingya tersebut dari kapal ke darat.
Mereka sempat berada di pondok-pondok tepi pantai sekitar dua jam, sebelum dievakuasi ke lokasi penampungan sementara.(*)
• Ringankan Beban Hidup Warga Miskin dan Anak Yatim, Polsek Kuta Malaka Bagikan 100 Paket Bahan Pokok
• Intip Liburan Mewah Cristiano Ronaldo dan Georgina Rodriguez di Atas Kapal Pesiar Seharga 265 M
• Empat Wilayah Ini Diperkirakan Hujan Selama Tiga Hari ke Depan