Sempat Ditolak Bersalin Oleh Rumah Sakit karena Positif Covid-19, Seorang Ibu Hamil Alami Keguguran

Penolakan itu terjadi karena ibu muda itu ternyata positif terjangkit virus corona berdasarkan pemeriksaan swab tenggorokan.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.COM
Ilustrasi 

SERAMBINEWS.COM - Seorang ibu di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, harus kehilangan jabang bayinya karena dua rumah sakit yang didatangi menolak untuk membantunya bersalin.

Penolakan itu terjadi karena ibu muda itu ternyata positif terjangkit virus corona berdasarkan pemeriksaan swab tenggorokan.

Ibu tersebut bernama Anni warga Kelurahan Balanipa, Kecamatan Balanipa, Polewali Mandar.

 Sebenarnya dia sudah dijadwalkan menjalani operasi caesar pada Rabu (24/6/2020) sekitar 09.00 Wita di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar.

Secara mendadak, perempuan yang ketubannya sudah pecah itu dirujuk ke RSUD Regional Mamuju.

Rujukan itu dilakukan dengan alasan RSUD Polewali Mandar tidak bisa membantu persalinan orang yang terinfeksi virus corona.

Sapa, orangtua Anni, mengatakan saat memindahkan anaknya, RSUD Polewali Mandar berkoordinasi dengan RSUD Regional Mamuju.

 Akibatnya, sesampai di rumah sakit rujukan, Anni kembali mendapat penolakan.

Menurut Sapa, RSUD Regional Mamuju beralasan ruangan untuk operasi caesar sedang penuh.

Anni dan keluarganya akhirnya kembali ke RSUD Polewali Mandar.

Meski akhirnya mendapat penanganan, tapi bayi yang dikandungnya telah meninggal dalam kandungan.

"Sudah dua hari pecah ketuban tidak kunjung dioperasi.

Semula dijanjikan operasi jam 9 pagi belakangan batal dan malah diminta dirujuk ke Mamuju.

Di sana juga ditolak Rumah Sakit Mamuju karena alasan tidak pernah koordinasi,” jelas Sapa saat dihubungi, Jumat (26/6/2020).

Sedangkan Direktur RSUD Polewali Mandar, Andi Emy Purnama, membantah telah lalai menangani kasus ibu melahirkan tersebut.

Emy mengatakan, pada masa wabah Covid-19 ada prosedur yang harus dijalankan rumah sakit saat membantu persalinan ibu hamil.

Satu di antara prosedur itu adalah setiap ibu yang akan melahirkan harus diperiksa dengan rapid test.

 Jika menunjukkan hasil reaktif, harus dilanjutkan dengan swab test.

Prosedur tersebut juga dijalankan saat RSUD Polewali Mandar menangani Anni.

Hanya saja, berdasarkan hasil swab test, ibu itu ternyata positif terjangkit virus corona.

“Karena kita tidak memiliki ruang bersalin untuk pasien Covid makanya kita rujuk ke RSUD Regional Mamuju ternyata di sana juga tak ada ruangan tersedia,” jelas Andi Emy Purnama.

Menurut Emy, RSUD Polewali Mandar sempat menawarkan agar operasi berlangsung di ruangan seadanya. Namun tawaran itu ditolak keluarga Anni.

Setelah Anni dikembalikan RSUD Regional Mamuju, Emy menyebut, RSUD Polewali Mandar langsung menyulap satu ruangan untuk proses persalinan pasien Covid-19.

"Setelah sampai di RSUD, kami terpaksa mengorbankan satu ruangan khusus untuk operasi caesar pada pukul 04.00.

Setelah dioperasi kondisi ibu baik, tapi bayinya meninggal dunia" ujar Emy.

Saat ini, Anni masih menjalani perawatan pascaoperasi dan isolasi di RSUD Polewali Mandar karena terinfeksi virus corona.

VIDEO - Keluarga dan Tetangga Warga Yang Positif Corona di Aceh Barat Jalani Tes Swab

Liverpool Juara Liga Inggris Musim 2020, Sadio Mane dan Mohamed Salah Ukir Rekor Baru

Terkait Pembangunan Gedung Kejari Aceh Tengah Pakai APBK, Ini Penjelasan Kepala Bappeda

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Ditangani Rumah Sakit karena Positif Covid-19, Seorang Ibu di Polman Keguguran", 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved